Dark/Light Mode

Dongkrak Kinerja, Telkom Siapkan 5 Strategi Jitu Jadi Market Leader

Jumat, 16 September 2022 23:08 WIB
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi (tengah), Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya (kedua  kiri), VP Financial Planning and Analysis Telkomsel Aditya Yulid Sriyadi Raharja (kanan), dan PGS VP Investor Relations Telkom, Achmad Faisal (kedua  kanan), serta VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko yang bertindak sebagai moderator saat sesi Live, Jumat (15/9).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi (tengah), Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya (kedua kiri), VP Financial Planning and Analysis Telkomsel Aditya Yulid Sriyadi Raharja (kanan), dan PGS VP Investor Relations Telkom, Achmad Faisal (kedua kanan), serta VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko yang bertindak sebagai moderator saat sesi Live, Jumat (15/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah kondisi pandemi yang sudah mengalami penurunan dan juga tantangan disrupsi teknologi, TelkomGroup mampu  menjaga pertumbuhan dan mempertahankan profitabilitas perusahaan. 

Untuk menggenjot competitive advantage demi sustainability growth dan mempertahankan posisi pemimpin di industri, operator merah putih ini terus mempercepat realisasi lima strategi utama perusahaan.

Hal itu disampaikan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Heri Supriadi dalam paparannya pada Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan secara daring, Jumat (16/9). 

Pada kesempatan ini, Heri memaparkan kinerja perseroan, prospek bisnis dan proyeksi Telkom untuk tahun buku 2022. Sepanjang paruh pertama tahun 2022, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 72,0 triliun atau tumbuh 3,6% dibanding periode sebelumnya.

Telkom mencatat EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) dan laba bersih sebesar Rp 39,4 triliun dan Rp 13,3 triliun. Baik EBITDA maupun laba bersih tumbuh positif masing-masing sebesar 4,5% dan 6,9% YoY.

IndiHome dan Telkomsel Digital Business terus menjadi mesin pertumbuhan, dengan pencapaian masing-masing sebesar Rp 13,8 triliun atau tumbuh 7,4% YoY dan Rp 35,1 triliun atau tumbuh 5,2% YoY. Kontribusi pendapatan dan laba bersih kedua bisnis tersebut, terus bergerak menuju komposisi yang hampir sama besarnya.

Baca juga : Perluas Pasar Ke Eropa, Telkom Pamerkan Kopi Lokal Di Belanda

Kemudian, kinerja cemerlang perseroan juga terlihat dari sisi operasional. Telkom terus mengembangkan infrastruktur, platform maupun layanan digitalnya untuk mendukung berbagai aktivitas di setiap segmen dan lapisan masyarakat. 

Sepanjang 171.654 km serat optik milik Telkom tergelar dengan jaringan akses yang menjangkau hingga 499 Ibu kota Kabupaten Kota (IKK). Infrastruktur ini didukung  dengan 2 satelit yang memiliki 109 transponder, 255.107 Base Transceiver Station Telkomsel dan 36.787 menara telekomunikasi. 

Selain itu, Telkom juga memiliki platform digital seperti 27 fasilitas data center. Di antaranya, 22 domestik dan 5 luar negeri. Berbagai platform dan layanan digital dengan teknologi terdepan turut hadir mendukung langkah transformasi perseroan  menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan.

Selain itu, bisnis Telkom tetap menjanjikan di masa yang akan datang. Pertumbuhan industri bisnis digital life dan smart platform, enterprise ICT, dan layanan broadband pada 2021–2025 mencapai persentase di atas 10%. 

Untuk itu, Telkom  fokus pada 3 pilar utama bisnisnya, yakni mengukuhkan digital connectivity untuk maksimalisasi arus kas perusahaan, investasi pada digital platform dan pengembangan kapabilitas bisnis, dan selektif dalam investasi di digital services untuk menangkap peluang bisnis dan value creation.

“Kami menjalankan strategi five bold moves sebagai upaya mendapatkan potensi maksimal dari ketiga pilar bisnis yang dijalankan demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing dan value creation,” ujar Heri.

Baca juga : Aklamasi, Taufik Gantikan Anak Siti Nurbaya Jadi Ketum Forki DKI

Ketiga pilar tersebut. Pertama, strategi Fixed & Mobile Convergence (FMC), di mana Telkom terus memperkuat penetrasi pasar, efisiensi biaya dan keunggulan operasi, seiring dengan upaya dalam meningkatkan pengalaman terbaik pelanggan. 

Sebelumnya, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Telkom dan Singtel untuk pengembangan inisiatif FMC dan pengembangan data center regional. Selain itu, juga dilakukan komunikasi intensif dengan stakeholder dan penyiapan tim transformasi di lingkungan internal.

Kedua, strategi Infra Co merupakan inisiatif Perseroan untuk membuka potensi konsolidasi aset infrastruktur yang dimiliki, mencakup infrastruktur jaringan akses optik dan tower. Setelah diawali dengan IPO Mitratel pada tahun lalu dan langkah akuisisi aset tower diselesaikan, Mitratel menjadi perusahaan tower terbesar dan pemimpin di pasar Asia Tenggara dengan kepemilikan lebih dari 35 ribu tower.

Ketiga, pada strategi Data Center Co, Telkom melakukan proses konsolidasi aset dan peningkatan kapasitas bisnis data center. 

Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis data center, Telkom  bekerja sama dengan hyperscaler dan juga berkolaborasi dengan Singtel untuk memperluas pasar regional. Selanjutnya Telkom akan melakukan konsolidasi data center domestik dan internasional.

Keempat, inisiatif B2B IT Service yang diawali langkah transformasi, baik secara internal maupun eksternal melalui kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi, seperti Microsoft dan AWS. Telkomsigma disiapkan menjadi pemain terdepan B2B IT Service untuk melayani pasar korporasi, BUMN, Pemerintah, dan UMKM.

Baca juga : Emak-Emak For Sandi Gelar Pelatihan Olahan Kopi

Terakhir, strategi utama yang akan direalisasikan Telkom adalah mengembangkan perusahaan digital atau DigiCo yang fokus pada segmen bisnis B2B dan B2C. 

Telkomsel melalui PT Telkomsel Ekosistem Digital mengembangkan portofolio bisnis vertikal di sektor digital, yakni kesehatan melalui layanan aplikasi Fita, pendidikan melalui layanan aplikasi Kuncie, dan sektor mobile gaming melalui anak usaha Majamojo, yang akan memiliki potensi besar dalam mendorong perekonomian digital nasional.

Terkait dengan proyeksi kinerja Telkom tahun buku 2022, Heri meyakinkan, bahwa Telkom mempertahankan dan terus berupaya menjadi market leader melalui pendapatan yang tumbuh di kisaran mid-single digit dengan tingkat profitabilitas EBITDA yang terjaga.

Secara berkelanjutan, perseroan pun mencari upaya-upaya dalam peningkatan operational excellence dengan digitisasi, digitalisasi, proses bisnis yang ringkas, cepat dan agile serta didukung talenta unggulan.

Telkom juga berupaya mengoptimalkan Capital Expenditure di sekitar 25% dari total pendapatan dengan penggunaan sebagian besar pada penguatan digital infrastruktur.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya, VP Financial Planning and Analysis Telkomsel Aditya Yulid Sriyadi Raharja, dan PGS VP Investor Relations Telkom Achmad Faisal, serta VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko yang bertindak sebagai moderator pada kegiatan press conference.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.