Dark/Light Mode

Erick Ajak Persis Terlibat Gerakin Ekonomi Umat

Top, Industri Halal RI Masuk 4 Besar Dunia

Senin, 26 September 2022 07:30 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (berdiri, paling depan) menyapa peserta Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis), di Sutan Raja Hotel & Convention Center, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin. (Foto: Istimewa).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (berdiri, paling depan) menyapa peserta Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis), di Sutan Raja Hotel & Convention Center, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perlahan tapi pasti, upaya Pemerintah mengembangkan potensi ekonomi berbasis syariah, mulai membuahkan hasil. Industri halal Indonesia kini masuk empat besar dunia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai, saat ini Indonesia sudah berada di jalur yang tepat dalam mempersiapkan ekosistem ekonomi keumatan.

“Namun perjuangan tersebut bukan hanya milik Pemerintah. Melainkan juga milik umat seluruh umat Islam dan segenap organisasi-organisasi Islam. Tak terkecuali Persis,” kata Erick Thohir saat menjadi pembicara kunci pada Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis) di Sutan Raja Hotel & Convention Center, Soreang, Kabupaten Bandung, kemarin.

Erick mengajak Persis dan seluruh organisasi Islam lainnya agar lebih banyak terlibat dalam membangun bangsa dan negara, menggerakan semangat umat.

Baca juga : Hima Persis: Suatu Kehormatan Kapolri Hadiri Muktamar ke-16 Persis

Saat ini, menurut Erick, Indonesia masih belum optimal dalam memanfaatkan potensi ekonomi keumatan dan industri halal nasional. Padahal, Indonesia memiliki potensi sangat besar. Sebab, jumlah penduduk Muslim Indonesia mencapai 231 juta orang.

“Produksi ekspor produk halal kita masih kalah dibanding Amerika Serikat, Argentina, bahkan India. Meski secara umum, industri halal Indonesia telah menunjukkan kinerja bagus. Kita masuk dalam jajaran 4 besar, setelah Malaysia, Arab Saudi, dan UEA,” ungkapnya.

Erick menilai, tren ekonomi keumatan dan industri halal berbasis syariah, belum mencapai titik jenuh. Ruang untuk bertumbuh masih besar, bahkan untuk memimpin sektor industri halal dunia.

“Saya sangat mengapresiasi Persis sebagai salah satu organisasi Islam tertua dan terbesar, yang turut ambil bagian dalam mendukung kebangkitan ekonomi umat,” imbuhnya.

Baca juga : Erick: Potensi Ekonomi Umat Sangat Besar, Tapi Ekspor Produk Halal Kita Masih Kalah Dibanding Amerika

Dia berharap, mukatamar organisasi Islam itu menjadi momentum konsolidasi dan sinergi untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Apalagi dunia saat ini, termasuk Indonesia, tengah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, tantangan demografi, keberlanjutan lingkungan, ketahanan kesehatan pasca pandemi, perang di Eropa Timur, hingga disrupsi teknologi.

Menurutnya, umat Islam Indonesia perlu beradaptasi dan mengantisipasi agar tantangan yang ada bisa diubah menjadi kesempatan untuk maju, sejahtera, dan berdikari.

BUMN, ditegaskan Erick, ikut ambil peran sebagai penggerak ekonomi umat. “Salah satunya dengan merger Bank Syariah BUMN menjadi BSI (Bank Syariah Indonesia) yang kini merupakan bank syariah terbesar di Indonesia”, ujar Erick.

Dalam muktamar ini, seorang peserta menanyakan tentang arah kebijakan BSI. Menjawab itu, Erick mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan BSI sebagai penopang layanan keuangan dalam ekosistem ekonomi syariah.

Baca juga : KPK-OJK Perkuat Pemberantasan Korupsi Sektor Industri Jasa Keuangan

“Termasuk ekonomi pesantren dan santri melalui kemitraan Pertashop, Program Mekaar, dan Program Makmur, serta pelatihan dan pendidikan melalui program Vokasi maupun Santri Magang,” terang Erick.

Selain Erick, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga memberikan pemaparan mewakili Presiden Joko Widodo. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.