Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,17 persen ke level Rp 15.155 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 15.130 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia terpantau di bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,10 persen, baht Thailand menguat 0,06 persen, peso Filipina menguat 0,01 persen, won Korea Selatan melesat 0,24 persen, yuan China anjlok 0,38 persen, dan dolar Singapura juga menguat 0,13 persen.
Berita Terkait : Piala Dunia 2022, Brazil Dan Argentina Berpeluang Juara
Indeks dolar AS terhadap mata uang utama sainganya, melonjak 0,81 persen menjadi ke level 114,10. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,71 persen ke level Rp 14.574, terhadap poundsterling Inggris minus 1,21 persen ke level Rp 16.296, dan terhadap dolar Australia melemah 0,84 persen ke level Rp 9.805.
Analis pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Hal ini karena antisipasi pasar terhadap ekspektasi kebijakan pengetatan moneter dari bank sentral AS alias The Fed masih cukup agresif sehingga berdampak pada pelemahan rupiah.
Berita Terkait : Waspadai The Fed, Rupiah Ambles Pagi Ini
“Permasalahan dan isu resesi global juga menambah tekanan untuk rupiah sebagai aset berisiko," katanya di Jakarta, Selasa (27/9).
Ia menyebut, resesi global dapat memberi tekanan terhadap perekonomian Indonesia lantaran adanya potensi turunnya permintaan terhadap komoditas.
Berita Terkait : Jokowi Makin Percaya Ke Prabowo
Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah berpotensi tertekan ke level Rp 15.150 dengan support pada Rp 15.080 per dolar AS.
Tags :
Berita Lainnya