Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indikatornya Pada Moncer

Jokowi Pede, Pertumbuhan Ekonomi Di Kuartal III Bisa Tembus 6 Persen

Kamis, 29 September 2022 15:02 WIB
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan, dalam acara United Overseas Bank (UOB) Economic Outlook 2023 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis  (29/9). (Foto: BPMI Setpres/Lukas)
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan, dalam acara United Overseas Bank (UOB) Economic Outlook 2023 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (29/9). (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian, Presiden Jokowi menilai, pemulihan ekonomi Indonesia masih relatif kuat.

Berbagai indikator seperti realisasi pendapatan negara yang didorong oleh tumbuhnya pendapatan pajak, angka optimisme konsumen, hingga indeks manufaktur menunjukkan angka yang menggembirakan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi, dalam sambutan pada acara United Overseas Bank (UOB) Economic Outlook 2023 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (29/9).

Baca juga : Jokowi: Pemulihan Ekonomi Indonesia Relatif Masih Kuat, Ini Penyebabnya

“Realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.764 triliun. Ini tumbuh 49 persen year on year. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pembayar pajak, karena penerimaan pajak mencapai Rp 1.171 triliun. Tumbuh 58 persen. Artinya, pembayar pajak masih ada, dan justru tumbuh 58 persen,” ujar Presiden.

Pendapatan negara juga didorong oleh penerimaan bea cukai sebesar Rp 206 triliun. Angka ini tumbuh 30,5 persen.

Selain itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) naik 38,9 persen menjadi Rp 386 triliun.

Baca juga : Gandeng MDI Venture, Pupuk Indonesia Dukung Ekonomi Digital Sektor Pertanian

“Artinya, masyarakat masih konsisten, dan memiliki kemampuan dalam hal tadi yang saya sampaikan,” imbuhnya.

Kepala Negara juga memandang, optimisme konsumen masih berada pada angka yang tinggi. Hal itu bisa dilihat dari Indeks Kepercayaan Konsumen, yang mencapai 124,7. Naik dibanding angka Juli, yang hanya 123.

“Terkait perbankan, kredit tumbuh 10,7 persen. Menurut saya, ini cukup tinggi. Neraca dagang kita juga surplus 28 bulan berturut-turut. Bulan kemarin, neraca kita surplus 5,7 miliar dolar AS. Ini gede banget lho, angka ini surplusnya,” beber Jokowi.

Baca juga : Jokowi Soroti Porsi Ekonomi Digital Agrikultur Baru 4 Persen

Indikator lainnya, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia terus menguat. Per Agustus 2022, berada di angka 51,7. Di atas rata-rata global.

Dari berbagai indikator tersebut, Presiden Jokowi pun memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2022, bisa berada di atas pertumbuhan kuartal II yang tercatat 5,44 persen.

“Saya hanya ingin menumbuhkan optimisme. Jangan pesimistis. Memang, yang kita hadapi ini bukan barang gampang. Bukan barang yang mudah. Tetapi, kita tetap harus optimistis. Kuartal II 5,44 persen, kuartal III… perkiraan saya ekonomi akan tumbuh antara 5,4 sampai 6 persen,” tandas Jokowi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.