Dark/Light Mode

Pertamina Group Sukses Ekspansi GDC Ke Eropa, Erick Kasih Jempol

Sabtu, 1 Oktober 2022 15:34 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kanan), Dirut Pertamina Nicke Widyawati (kedua kanan), dan Dubes RI untuk Inggris Desra Percaya (ketiga kiri), foto bersama usai penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Group dengan perusahaan Eropa Trafigura di London, Inggris, Jumat (30/9). (Foto: Humas BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kanan), Dirut Pertamina Nicke Widyawati (kedua kanan), dan Dubes RI untuk Inggris Desra Percaya (ketiga kiri), foto bersama usai penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Group dengan perusahaan Eropa Trafigura di London, Inggris, Jumat (30/9). (Foto: Humas BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi ekspansi Pertamina Group ( Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Marketing dan Distribution (PIMD) dan Pertamina International Shipping (PIS) terkait green diesel component (GDC) atau komponen biodiesel di pasar Eropa, yang saat ini belum dapat terserap pasar domestik.

Erick menyampaikan, new and renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT) ini memiliki keunggulan ramah lingkungan. Kualitasnya pun lebih baik dari biodiesel konvensional.

"Bahan baku biodiesel ini umumnya berasal dari virgin vegetable oil. Tapi, bisa juga menggunakan minyak gorwng bekas (used cooking oil/UCO) dan limbah residu (waste residue) dari lemak hewan (animal fat)," ujar Erick saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Group dengan perusahaan Eropa Trafigura di London, Inggris, Jumat (30/9).

Baca juga : Perhutani Group Ekspor Produk Industri Kayu Ke-5 Benua

Erick menjelaskan, permintaan GDC di Uni Eropa terbagi dalam dua kategori. Yakni base CPO sekitar 150 ribu metrik ton per tahun dan base UCO 300-500 ribu metrik ton per tahun.

Trafigura telah menyampaikan ketertarikan dalam membeli GDC Pertamina Group.

“Trafigura bahkan telah lebih dulu melakukan pembelian ke Pertamina Group. Perjanjian ini dilakukan, agar penjualan GDC bisa berjalan secara long term,” ucap Erick.

Baca juga : Perluas Pasar Ke Eropa, Telkom Pamerkan Kopi Lokal Di Belanda

Potensi konsumsi FAME & bahan baku biodiesel Eropa akan terus meningkat, seiring target European Renewable Energy Directive (RED II) untuk penggunaan energi terbarukan di angka 14 persen, pada sektor transportasi seluruh Eropa di tahun 2030. Atau naik dari target RED I sebelumnya, yang tercatat sebesar 10 persen.

Erick menyebut, bahan baku UCO lebih disukai karena mekanisme penghitungan ganda di Eropa.

"Sedangkan palm oil tertekan, karena beberapa negara Eropa melarang penggunaan bahan baku palm oil dalam jangka panjang. Salah satu target RED II adalah pelarangan penggunaan GDC berbasis Palm Oil di Eropa," bebernya.

Baca juga : Petambak Bandeng Binaan Desa BSI Ekspor Perdana Ke Korsel Dan Jepang

Erick berharap, penetrasi pasar GDC tak terhenti sampai di sini. Dia meminta Pertamina Group, untuk terus membuka peluang meningkatkan penetrasi, dalam menjadi pemain GDC di kancah internasional.

Mantan Presiden Inter Milan ini meyakini, ketertarikan perusahaan Eropa memberikan bukti, bahwa kualitas GDC KPI mampu bersaing dengan perusahaan lain.

"Dengan besarnya potensi yang ada di Eropa, bahkan Asia, ini menjadi kesempatan besar bagi Pertamina Group untuk terus memperluas jangkauan produk GDC," tandas Erick. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.