Dark/Light Mode

Punya Saham 51 Persen Di Freeport, RI Bisa Balik Modal Di 2024

Rabu, 5 Oktober 2022 16:02 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kedua dari kanan), usai memberi orasi ilmiah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (5/10). (Foto: Didi Rustandi/Rakyat Merdeka)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kedua dari kanan), usai memberi orasi ilmiah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (5/10). (Foto: Didi Rustandi/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan, negara dapat balik modal setelah akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia atau PTFI (PTFI) pada 2024.

Pemerintah menjadi pemegang mayoritas saham Freeport sejak 2018 melalui PT Inalum (Persero) sebesar 3,85 miliar dolar AS.

Bahlil mengatakan, negara bisa balik modal 2 tahun lagi mengingat pembagian dividen yang terus didapat seiring dengan semakin moncernya pendapatan PTFI.

Baca juga : DKPP: Politik Uang Diprediksi Bakal Muncul Di 2024

Tercatat, selama periode 1992 hingga 2021 manfaat langsung yang diterima negara dari beroperasinya Freeport di Indonesia mencapai 23,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 350,6 triliun (kurs Rp 15.179).

Penerimaan negara tersebut didapatkan dari pajak, royalti, dividen, hingga biaya dan pembayaran lainnya.

"Ingat, kalau deviden begini terus, akuisisi saham 51 persen itu maksimal 5-6 tahun terjadi break even point tahun 2024-2025. Kalau dia pakai untuk mengembalikan saja bisa selesai itu," kata Bahlil saat ditemui pasca memberi orasi ilmiah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (5/10).

Baca juga : Puan: Satgas Perlindungan Data Harus Bisa Selesaikan Semua Kebocoran Data

Sementara Chairman of the Board and CEO Freeport McMoRan, Richard C. Adkerson mencatat, pihaknya akan memberikan manfaat langsung kepada Indonesia hingga 2041 nanti diperkirakan bakal mencapai 80 miliar dolar AS atau setara Rp 1.214 triliun.

Dengan asumsi, harga tembaga 4 dolar AS per pound, dan harga emas 1.800 dolar AS per ounce hingga 2041.

"Tapi ke depan, dengan operasi kita yang semakin luas, dan pasar copper yang semakin positif, untuk 20 tahun ke depan kita akan memberikan 80 miliar dolar AS dalam bentuk manfaat langsung," kata Richard.

Baca juga : Dukung Program BIAN Kemenkes, BKI Gelar Imunisasi 500 Balita Di Jakut 

Diungkapkannya, berdasarkan negosiasinya dengan Presiden Jokowi dan jajaran menterinya, pemerintah mendapatkan 70 persen manfaat ekonomi dari operasional bisnis Freeport di Indonesia. Komitmen tersebut dapat direalisasikan oleh Freeport.

"70 persen itu lebih dari negara lain yang berpartisipasi di seluruh dunia di sini. Jadi ketika anda mendengar ada yang bilang pemerintah tidak mendapat banyak manfaat dari PTFI, lihat lah fakta ini," tegas Richard. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.