Dark/Light Mode

IK-CEPA Bikin RI Makin Pede Jadi Pemain Industri Otomotif Kelas Dunia

Selasa, 11 Oktober 2022 11:30 WIB
IK-CEPA Bikin RI Makin Pede Jadi Pemain Industri Otomotif Kelas Dunia

RM.id  Rakyat Merdeka - Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Korea (Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement/ IK-CEPA) yang telah disahkan menjadi Undang-Undang pada 30 Agustus lalu, semakin melebarkan peluang Indonesia untuk terus meningkatkan ekspor ke Negeri Ginseng. Serta mewujudkan ambisi menjadi negara besar, lewat pasar otomotif.

Data Kementerian Perdagangan pada Januari-Juli 2022 menunjukkan, ekspor Indonesia ke Korea Selatan (Korsel) mencapai 166,7 miliar dolar AS atau Rp 2,56 kuadriliun. Sementara nilai impornya, mencapai 137,53 miliar dolar AS atau Rp 2,11 kuadriliun. Atau surplus 29,17 miliar dolar AS, setara Rp 448,34 triliun. 

Ekspor Indonesia ke Korsel dalam periode tersebut, didominasi bahan bakar mineral dengan angka 14,12 persen. Disusul minyak sawit dan turunannya (12,59 persen), besi dan baja (10,59 persen), mesin dan perangkat elektronik (5,26 persen), serta kendaraan dan komponen otomotif (3,9 persen).

Dari gambaran tersebut, Indonesia jelas punya peluang mengoptimalkan pasar otomotif internasional, melalui Korsel. Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini menegaskan, Indonesia adalah pasar penting bagi Korsel, karena saat ini menduduki peringkat 16 ekonomi dunia dan urutan keempat negara berpenduduk terbanyak.

Baca juga : LHI & Jaringan Investor PINA Mantapkan Komitmen Genjot Industri Perhotelan Indonesia 

Karena itu, Indonesia tidak akan menyia-nyiakan peluang melompat yang ditawarkan IK-CEPA. Lewat aturan yang akan diimplementasikan pada awal tahun depan, Indonesia bertekad menjadikan Korsel sebagai hub baru bagi produk ekspor Indonesia seperti otomotif dan elektronik.

“Sangat mungkin, Indonesia menjadi pemain baru dunia untuk produk otomotif dan elektronik, melalui kerja sama dengan Korsel. Karena kita tahu, industri otomotif Korsel sudah terkenal. Tapi, pasarnya masih terbatas. Bagaimanapun, mereka butuh pasar yang lebih luas,” ujar Ni Made dalam Second Workshop Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation, beberapa waktu lalu.

Sejalan dengan Indonesia, Korea Selatan juga ingin memperkuat industri otomotif melalui kesepakatan IK-CEPA. Dr. Kyounghwa Kim, Peneliti Senior Center for Trade Studies and Cooperation, Korea International Trade Association yang menjadi pembicara dalam workshop tersebut mengatakan, eliminasi pos tarif dalam IK-CEPA sangat memberikan manfaat bagi kerja sama ekonomi Indonesia dan Korsel. 

"Setelah IK-CEPA, (untuk produk otomotif) segera tanpa tarif," kata Kim.  

Baca juga : IMI Dorong Penyelenggaraan Kejurnas Otomotif Di Jambi

Melalui IK-CEPA, pergerakan ekspor kedua negara dipastikan lebih lincah, karena Korsel berkomitmen mengeliminasi 95,54 persen pos tarif untuk seluruh produk Indonesia. Sementara RI, meniadakan 92,06 pos tarif untuk seluruh produk Korsel.

Tak kalah menarik, Indonesia juga memberikan preferensi tarif sebesar 0,96 persen untuk memfasilitasi investasi Korsel di Indonesia.

Upaya untuk menggenjot investasi Korsel, bahkan telah dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Korsel pada akhir Juli lalu.  

Di hadapan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol, Jokowi secara khusus  mendorong kerja sama investasi dari Korsel.  "Terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik. Termasuk, proyek industri baterai yang terintegrasi dengan pertambangan, dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan persnya, 28 Juli 2022.

Baca juga : Kabar Duka, Reza Gunawan, Suami Dewi Lestari Meninggal Dunia

Semoga, mimpi besar ini bisa segera terwujud. Semoga, implementasi IK-CEPA pada awal tahun depan, betul-betul bisa berkontribusi terhadap upaya peningkatan ekonomi Indonesia. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.