Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Bocorin Kunci Ekonomi RI Tahan Banting

Selasa, 11 Oktober 2022 19:55 WIB
Presiden Jokowi membuka Investor Dialy Summit 2022, di JCC, Selasa (11/10). (Foto: Humas Setkab)
Presiden Jokowi membuka Investor Dialy Summit 2022, di JCC, Selasa (11/10). (Foto: Humas Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengatakan hingga saat ini kondisi inflasi dan moneter di tanah air masih terkendali. 

Kondisi ini ditopang oleh hubungan antara otoritas moneter dan fiskal, Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang berjalan beriringan dan tidak tumpang tindih.

Baca juga : Prospek Ekonomi RI Cerah Sampai 2028

“Ini juga tetap harus kita syukuri karena kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain sekarang ini di Argentina sudah 83,5 persen dengan kenaikan suku bunga sudah 3.700 basis point. Kita inflasi 5,9 persen dengan perubahan suku bunga kita di 75 basis point. Artinya, moneter kita masih pada posisi yang bisa kita kendalikan,” ujarnya saat membuka Investor Daily Summit 2022, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (11/10).

Presiden juga menyampaikan bahwa pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi. Pertama, menyalurkan bantuan sosial senilai Rp502 triliun berupa kompensasi dan subsidi.

Baca juga : Jokowi: Tol Cibitung-Cilincing Percepat Akses Ke Kawasan Industri

“Pemerintah juga memberikan bantuan sosial baik berupa kompensasi dan subsidi ini besarnya luar biasa, Rp 502,6 triliun, ini angka yang gede sekali. Tetapi ya inilah karena kita ingin konsumsi tetap, konsumsi masyarakat tetap terjaga, daya beli masyarakat tetap terjaga, ya bayarannya ini Rp 502 triliun,” ujarnya.

Kedua, pengendalian inflasi secara makro dan mikro. Presiden mencontohkan, pengendalian inflasi dapat dilakukan tidak hanya dengan menaikkan suku bunga BI tetapi juga dengan memberikan kewenangan kepada daerah untuk menggunakan dua persen dana transfer umum dan belanja tidak terduga untuk pengendalian inflasi, salah satunya dengan subsidi transportasi.

Baca juga : Gobel: Politik Berwawasan Budaya Dongkrak Ekonomi Rakyat

“Caranya? Ini misalnya ada kenaikan bawang merah di sebuah provinsi, Lampung misalnya. Sumber bawang merah di mana? Brebes. Karena harga bawang merah naik di Lampung, sudah, pemda bisa beli langsung ke Brebes atau menutup ongkos transportasi dari Brebes ke Lampung, itu dibebankan di APBD. Setelah kita hitung-hitung juga biayanya biaya yang sangat murah,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.