Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hanta Yuda: Tingginya Approval Rate Jokowi Pengaruhi Kondisi Ekonomi dan Politik

Minggu, 4 September 2022 16:51 WIB
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda. (Foto: Zoom)
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda. (Foto: Zoom)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa mempengaruhi kondisi ekonomi dan politik.

Menurut Hanta, tabungan approval rate terhadap kinerja presiden merupakan modal yang bagus untuk menyelesaikan sejumlah persoalan.

Dalam konteks kenaikan harga BBM, misalnya, Hanta menilai bisa memunculkan persepsi yang positif terhadap Jokowi jika mitigasi yang dilakukan tepat sasaran.

Baca juga : Bamsoet Ingatkan Pentingnya Antisipasi Krisis Ekonomi Global

"Seperti yang terjadi ketika zaman Susilo Bambang Yudhoyono. Melalui bantuan langsung tunai, elektabilitas SBY meningkat," kata Hanta, saat menghadiri rilis survei Lembaga Survei Indonesia, Minggu (4/9).

Di sisi lain, Hanta mengingatkan, ketika tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah dan presiden tetap stabil, maka kondisi politik pun akan tetap stabil.

Pasalnya, dukungan publik akan tetap positif terhadap pemerintah. Kondisi ini, Hanta melanjutkan, juga diikuti dengan dukungan elite politik.

Baca juga : Ombudsman Ingin Aplikasi MyPertamina Penuhi Standar Pelayanan Publik

"Presiden kalau terus stabil angka kepuasannya, bisa jadi king maker untuk 2024. Bisa menentukan peta politik. Ini kalau stabilitas bisa dijaga," ungkapnya.

Untuk menjaga tingkat kepuasan publik, Hanta menilai kondisi ekonomi bisa menjadi penentu. Kenaikan harga BBM, di sisi lain, bisa mempengaruhi peningkatan harga kebutuhan pokok.

Jika tidak segera diantisipasi, Hanta khawatir stabilitas politik akan ikut terganggu. Kondisi ini dinilai bisa membuat approval rate Jokowi turun. 

Baca juga : Pentingnya Strategi Pengelolaan SDM Untuk Hadapi Transisi Energi Indonesia

Kendati demikian, kata Hanta, penurunannya tidak akan terlalu tajam. "Karena tabungan di awal sudah tinggi, di atas 70 persen," bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.