Dark/Light Mode

Gelar Journalist Class, OJK Beberin Kondisi Ekonomi Dalam Negeri

Selasa, 30 Agustus 2022 12:02 WIB
OJK dan Forum Pemred meresmikan Journalist Class. (Foto: DWI/RM)
OJK dan Forum Pemred meresmikan Journalist Class. (Foto: DWI/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama OJK Institute dan Forum Pemimpin Redaksi (Pimred) Indonesia meresmikan Journalist Class.

Kegiatan yang melibatkan 25 media massa nasional ini, diharapkan bisa meningkatkan pemahamam media massa dalam kondisi serta kebijakan sektor jasa keuangan maupun perlindungan konsumen.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, dalam menciptakan jurnalis yang berkualitas itu adalah kebutuhan mendasar dari bangsa dan negara yang memiliki sistem demokrasi.

“Media merupakan pilar keempat demokrasi. Dalam situasi krisis, justru pilar keempat ini paling menentukan,” katanya dalam acara launching Journalist Class sekaligus Penandatanganan Komitmen Pelaksanaan Capacity Building Antaran OJK dengan Forum Pimred, di Gedung OJK, Jakarta, Selasa (30/8).

Baca juga : Gobel: Kaum Sarungan, Kekuatan Ekonomi Nasional

Lebih jauh, Mahendra mengatakan, melihat kondisi global saat ini, ia memprediksi dampaknya akan semakin berat.  “Dulu sering dipakai istilah yang menggambarkan kondisi ini Winter is Coming dari serial Game of Thrones. Menurut saya, this not winter, karena winter itu musiman, kalau ini tidak. Lebih tepatnya this is storm is coming,” sebut Mahendra.

Namun pertanyaannya lanjut dia, badai yang akan datang ini intensitasnya seperti apa. Apakah layaknya badai topan, angin keras hujan, taifun, kerusakan dahsyat like a hurricane, atau seperti perfect strom, di mana semua habis disapu dalam waktu yang sama.

“Bahasa sederhananya, seberapa lama dan seberapa dalam badai itu dalam bentuk staglasi. Penyebab staglasi itu apa? Klo dari tekanan ekonomi pandemi ya karena adanya Covid-19. Namun saat ini, tekanan ekonomi bergeser karena adanya perpecahan yang dikenal dengan geopolitik. Sekarang ini, natural cost-nya tidak ada, satu-satu penyebabnya ya karena human error. Geopolitik itulah penyebab badai ini,” tegas Mahendra.

Masyarakat internasional termasuk Indonesia berharap, dunia bisa menyelesaikan masalah ini. Ketegangan politik yang menyebabkan staglasi sambung Mahendra melahirkan deglobalisasi yang menciptakan value chain-nya sendiri di masing-masing negara, dampaknya lebih ke fundamental dibanding musiman.

Baca juga : Ganjar Dukung Sinergi ISEI Dalam Kebangkitan Ekonomi Daerah 

“Ini yang kita hadapi. Berapa lama? Kalau saya berharap ini akan terjadi kurang dari 10 tahun aja almost a miracle. Pertikaian global ini juga menjadi isu di negara masing-masing,” terangnya.

Lantas bagaimana persoalan tadi berdampak pada ekonomi Indonesia. Mahendra memastikan dari sisi fundamentalnya, ekonomi Indonesia saat ini lebih baik dari ekonomi saat pandemi Covid-19. Tetapi jelas masih ada dampaknya atau scaring effect.

“Exit starteginya adalah, Indonesia saat tekanan global ini dihadapi mengambil lesson learn dengan melihat kesempatan karena semua pihak dan sektor bersatu melihat peluang. Kita buktikan bahwa Indonesia adalah largest presidency democrary in the world,” pungkasnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua OJK Institute Agus Sugiarto menuturkan, OJK menjadi lembaga negara yang mengatur jasa keuangan dan melindungi keuangan masyarakat. OJK turut serta dalam perkembngan ekonomi nasional. 

Baca juga : Pebisnis Disabilitas Didorong Kuasai Ekonomi Digital

“Perkembangannya dalam beberapa waktu terakhir sangat signifikan dengan munculnya digitalisasi, serta munculnya investasi bodong perlu mendapat perhatian lebih lanjut, termasuk mengawal dari pihak media,” ujarnya

Agus mengatakan, kondisi perekonomian yang dinamis ditengarai munculnya staglasai belum mendapat perhatian besar. Untuk itu, kehadiran media massa bisa menjadi partner strategi dalam mentranfser informasi di media baik cetak maupun elektronik, sehingga fungsi peran OJK lebih efektif dan transparan,” tuturnya.

Workshop media massa ini pun sambung Agus, mampu meningkatkan pemahaman peran OJK dalam perekonomian nasional, terhadap perekonomian global yang lebih dalam. Serta memahami tugas pokok bidang pengaturan, pengawasan perbankan dan perlindungan konsumen.

Diketahui, Journalist Class ini diikuti 25 orang wartawan cetak maupun online. Ke depan, kegiatan ini akan terus berlangsung secara berkelanjutan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.