Dark/Light Mode

Produk PT BAMS Tembus Pasar Internasional dan Jadi Makanan Ransum TNI AU

Kamis, 13 Oktober 2022 11:41 WIB
Produk PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (BAMS). (Foto: Istimewa)
Produk PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (BAMS). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (BAMS) berhasil mengekspor berbagai keripik salak, nangka, pisang, ke Kanada, bekerja sama dengan perusahaan Tucan Canada. Bersama Daisho Japan, PT BAMS juga berhasil memasarkan produk keripik pepaya ke outlet Daisho di berbagai negara.

PT BAMS didirikan Ketua MPR Bambang Soesatyo dan diresmikan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, yang saat itu masih menjabat Ketua Umum Partai Golkar, di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada 2013. Banjarnegara merupakan daerah pemilihan (Dapil) Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menjadi anggota DPR sejak 2009.

Baca juga : BPBD Siagakan Tenda, Makanan, Air Dan Terpal

PT BAMS juga berhasil mengembangkan makanan Ransum tentara (standart TNI) atau makanan pra-saji berupa makanan kaleng yang mudah disiapkan dan dimakan, kapan pun dan di mana pun dengan beragam menu. Mulai nasi daging rendang, nasi ikan teri, nasi ikan pedas, garang asam, hingga nasi goreng.

"Keripik salak dan keripik nangka PT BAMS juga mulai menembus pasar Jepang, melalui perusahaan Nichini Shoji dan di-support ITPC Osaka. Sedangkan pemasaran keripik nangka, salak, ubi milik PT BAMS ke USA dilakukan melalui mitra kerja pemasaran Greenway United. Kiprah PT BAMS ini menunjukkan bahwa produk Indonesia punya nilai pasar yang besar di dunia internasional," ujar Bamsoet, usai menerima Direksi PT BAMS, di Jakarta, Kamis (13/10). Direksi PT BAMS yang hadir antara lain Direktur Trisila Juwantara, dan Manajer Produksi Suratman.

Baca juga : Produk Lokal Berkualitas Internasional Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, atas berbagai kiprahnya di dunia internasional, tidak heran jika PT BAMS dipercaya TNI AU untuk mensuplai ransum makanan bagi para prajurit TNI AU dalam bentuk makanan dalam kemasan kaleng. Terdapat 12 menu dan lauk yang berbeda dalam setiap paket ransum. Antara lain, nasi lauk daging, nasi lauk ayam, dan nasi lauk ikan.

"Dalam setiap ransum, sudah dipastikan memenuhi standar gizi dan ketentuan terkait lainnya. Sehingga terjamin kebutuhan kalori sekaligus kenikmatan rasanya. Begitu pun masa expired-nya, yang tak boleh lebih dari 24 bulan sejak tanggal produksi. Hal ini menjadi kontribusi PT BAMS dalam menjaga kedaulatan bangsa, dengan turut serta menjaga kesehatan dan stamina prajurit," jelas Bamsoet.

Baca juga : Ganjar Manfaatkan Lahan Jadi Ladang Tanaman Komoditas

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, PT BAMS berdiri sejak 2011, terletak di Desa Pagelak, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Mengolah hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan menjadi makanan olahan dalam kaleng. Selain menyerap ratusan tenaga kerja, produksi keripik salak, opor ayam, garang asam, hingga nasi goreng PT BAMS, telah menembus pasar ekspor ke berbagai negara.

"Membuktikan hasil bumi Banjarnegara memiliki kualitas mumpuni untuk menguasai pasar internasional. Sebagai negara agraris, sangat disayangkan jika hasil pertanian tidak kita olah lebih lanjut untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi. Melalui kegiatan pabrikasi berskala ekspor, PT BAMS telah membuktikan kepada dunia bahwa hasil pertanian Indonesia tidak kalah dibanding negara tetangga, seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.