Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini 3 Strategi Penting Inklusi Keuangan Dibahas Di SOE Conference International

Rabu, 26 Oktober 2022 15:02 WIB
Persiapan Diskusi IV SOE Conference Internasional di Bali. (Foto: Istimewa)
Persiapan Diskusi IV SOE Conference Internasional di Bali. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ikut terlibat dalam meningkatkan implementasi program inklusi keuangan, yaitu melalui himpunan bank milik negara (Himbara).

Upaya peningkatan program ini selain sosialisasi juga dibutuhkan pengetahuan dan edukasi kepada masyarakat melalui infrastruktur digital yang murah. Berbicara dalam Panel Diskusi IV SOE Conference International bertajuk Peran BUMN dalam Memperluas Keuangan Inklusif, di Nusa Dua Bali, Selasa (25/10),

Senior Direktur Inisiatif Amerika Latin di Pusat Pengembangan Global, Liliana Rojas Suarez, mengatakan bahwa ada tiga strategi yang bisa dijalankan dalam meningkatkan inklusi keuangan ke seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga : IFLA Puji Penyelenggaraan Konferensi Perpustakaan Internasional Di Indonesia

Pertama, dikatakannya adalah model implementasi inklusi keuangan yang mudah diakses atau digunakan oleh masyarakat. Pasalanya, banyak inisiatif inklusi keuangan yang dilakukan oleh negara-negara di dunia, akan tetapi tidak semuanya berhasil.

"Tidak masalah model seperti apa yang digunakan, pelajaran utamanya adalah harus memberikan keuntungan besar dan berkelanjutan," ujarnya.

Liliana menyebut, sistem perbankan yang modern saat ini dapat menjadi pendekatan yang baik untuk dapat menjamah masyarakat agar masuk ke sistem keuangan. Hanya saja, tantangan yang akan dihadapi seberapa jauh tersedianya jaringan seluler karena itu dibutuhkan untuk mengoperasikan bank.

Baca juga : Kang Emil Bangga Konferensi Internasional MPR Digelar Di Bandung

Strategi kedua yakni gerbang pembayaran secara digital yang luas. Menurut Liliana, rata-rata negara yang berhasil meningkatkan inklusi keuangan adalah mereka yang menggunakan layanan pembayaran secara digital karena itu sangat mudah digunakan masyarakat.

"Dan, yang ketiga, ini yang sangat penting, keterjangkauan dalam mengakses infrastruktur digital. Seperti ponsel hingga internet," katanya. Ia menekankan, tidak hanya soal tersedia atau tidak, infrastruktur digital yang ada tentunya harus terjangkau untuk seluruh masyarakat. Tidak terkecuali bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dengan pendapatan yang rendah.

"Sebab, jika terlalu tinggi, kita akan memiliki masalah dalam menggunakan digitalisasi," ujar Liliana.

Baca juga : IPMI: Stunting Mengancam Kualitas SDM Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Profesor dari Harvard Kennedy School, Jay K Rosengard, mengatakan, Indonesia salah satu negara yang cukup berhasil meningkatkan inklusi keuangan lewat kehadiran perbankan di sektor pertanian.

Kementerian BUMN menyelenggarakan SOE International Conference & Expo 2022: Driving Sustainable and Inclusive Growth di Nusa Dua, Bali, pada 17-18 Oktober 2022 Event ini bagian dari dari Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20.

SOE International Conference diselenggarakan sebagai komitmen pemerintah untuk mendukung implementasi aspek environment, social, and governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di sektor kesehatan, inklusi keuangan, transformasi digital dan transisi energi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.