Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sektor Swasta AS Tak Sabar Lebarkan Usaha Di Indonesia

Kamis, 27 Oktober 2022 13:33 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi pembicara pada Gala Dinner yang diselenggarakan United States-Indonesia Society (USINDO), di Washington DC, Selasa (25/10). (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi pembicara pada Gala Dinner yang diselenggarakan United States-Indonesia Society (USINDO), di Washington DC, Selasa (25/10). (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi pembicara pada Gala Dinner yang diselenggarakan United States-Indonesia Society (USINDO), di Washington DC, Selasa (25/10). Gala Dinner ini mengambil tema “Rising Indonesia: Indonesia’s Recent Economic Success and Growing Global Role as it prepares to Chair the G20 in November and ASEAN in 2023”.

Hadir dalam Gala Dinner ini antara lain Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Presiden US-ASEAN Business Council, dan perwakilan dari perusahaan swasta Amerika Serikat (AS) seperti Freeport, Boeing, Chevron, dan Caterpillar.

Robert Blake, Co-Chair USINDO, dalam sambutannya mengupas mengenai kondisi perekonomian Indonesia yang stabil dan tetap bertumbuh di tengah tantangan ekonomi global saat ini. Menurutnya, iklim bisnis di Indonesia telah mengalami banyak perubahan sepanjang 10 tahun terakhir, yang Pemerintah Indonesia telah memprioritaskan diversifikasi ekonomi dan ekonomi digital.

Baca juga : ANTAM Luncurkan Emas Batik Indonesia Seri III

“Perkiraan terbaru, OECD (Organization of Economic Co-operation and Development) memproyeksikan tingkat pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 5 persen hingga akhir tahun 2022. Sebagai anggota G20, pertumbuhan Indonesia dipandang mencengangkan jika dibandingkan dengan pertumbuhan global saat ini pada angka 3 persen dan 1,5 persen untuk Amerika Serikat,” papar Blake, seperti keterangan yang diterima RM.id, Kamis (27/10).

Blake secara gamblang menekankan bahwa Indonesia memiliki indikator ekonomi yang kuat seperti meningkatnya ekspor, tingkat inflasi yang relatif rendah, situasi pasar saham yang terus mengalami penguatan, dengan pertumbuhan Foreign Direct Investment (FDI) kedua tertinggi di ASEAN. "Perusahaan swasta Amerika Serikat saat ini menanti kabar lebih lanjut dari Pemerintah Indonesia untuk dapat melebarkan ekspansi usahanya di Indonesia,” lanjut Blake.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menyampaikan pandangan analitis mengenai kinerja ekonomi Indonesia di tengah-tengah tantangan global. “Ketahanan dan kinerja ekonomi Indonesia, ditambah dengan penentuan posisi geopolitik yang seimbang serta kebijakan luar negeri yang cekatan, telah menempatkan Indonesia pada posisi yang kuat untuk menghadapi tantangan politik dan ekonomi sebagai imbas dari pandemi, disrupsi rantai pasok, dan konflik Rusia-Ukraina,” papar Airlangga.

Baca juga : Pemerintah Mau Bebaskan Laut Indonesia Dari Sampah Plastik

Airlangga juga menggarisbawahi rilis IMF World Economic Outlook pada Oktober 2022. “IMF mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada angka 5,3 persen untuk tahun 2022 serta perekonomian Indonesia akan tetap dalam kisaran 5 persen pada tahun 2023. Nilai surplus perdagangan diperkirakan dapat mencapai 60 miliar dolar AS (setara Rp 930 triliun) di 2022, yang menunjukkan kenaikan signifikan jika dibandingkan surplus senilai 22 miliar dolar AS (setara Rp 340 triliun) pada tahun 2011,” ungkap Airlangga.

Airlangga menawarkan berbagai keunggulan yang dapat ditawarkan oleh Indonesia kepada investor global melalui berbagai inisiatif kerja sama internasional. Pertama, Indonesia merupakan bagian dari kawasan yang stabil dan masuk dalam value chain regional dan global. Kedua, pasar Indonesia dinilai besar, terutama mengingat populasi Indonesia dengan pendapatan per kapita yang terus meningkat. Ketiga, potensi proyek investasi yang berkualitas dan konsisten dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Saat ini, Indonesia memang memiliki berbagai proyek baru dan tengah berjalan yang dapat memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs) dan transisi menuju green economy. Proyek-proyek tersebut mencakup isu-isu strategis seperti energi bersih, ekuitas dan keseimbangan gender, teknologi informasi, kesehatan publik dan keamanan pangan. Pemerintah Indonesia juga mengakui peran penting dari Public and Private Sector Partnership dalam mewujudkan komitmen investasi.

Baca juga : Pemerintah Inggris Kagum Dengan Aksi Iklim Indonesia

“Dengan menjadi tuan rumah KTT G20 pada November di Bali, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinannya untuk mendapatkan posisi global yang dapat menguntungkan, baik negara berkembang maupun negara maju. Indonesia juga akan melanjutkan kepemimpinan internasional dengan mengampu Keketuaan ASEAN pada tahun 2023,” pungkas Airlangga.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.