Dark/Light Mode

Laba Melonjak 50,11 Persen

Kinerja BTN Gemilang

Jumat, 28 Oktober 2022 06:30 WIB
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN Haru Koesmahargyo (tengah) bersama jajaran direksi, Wakil Direktur Utama Nixon LP Napitupulu (kedua kiri), Direktur Consumer Hirwandi Gafar (kanan), Direktur Finance Nofry Rony Poetrana (kedua kanan) dan Direktur Risk Management Setiyo Wibowo, berbincang di sela Paparan Kinerja Keuangan Kuartal III-2022 Bank BTN di Jakarta, kemarin.
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN Haru Koesmahargyo (tengah) bersama jajaran direksi, Wakil Direktur Utama Nixon LP Napitupulu (kedua kiri), Direktur Consumer Hirwandi Gafar (kanan), Direktur Finance Nofry Rony Poetrana (kedua kanan) dan Direktur Risk Management Setiyo Wibowo, berbincang di sela Paparan Kinerja Keuangan Kuartal III-2022 Bank BTN di Jakarta, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, berhasil mencatat kinerja gemilang pada kuartal III-2022. Perusahaan pelat merah ini meraih laba Rp 2,28 triliun atau melonjak 50,11 persen dibanding laba di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,51 triliun.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, transformasi yang diserukan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuahkan hasil yang positif. Kinerja perseroan pada kuartal III-2022 semakin baik. Dan diyakininya akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini.

“Kenaikan laba bersih perseroan, ditopang oleh keberhasilan BTN menjalankan inisiatif strategis di kuartal III-2022. Seperti peningkatan penyaluran kredit,” kata Haru dalam Paparan Publik Kinerja Keuangan BTN di Jakarta, kemarin.

Kinerja ciamik perseroan didukung biaya dana (cost of fund) yang berhasil ditekan, seiring dengan peningkatan penghimpunan dana murah. Ditambah dengan suksesnya BTN melakukan perbaikan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL), yang terus menurun hingga akhir September 2022.

Baca juga : Gencar Transformasi, Laba BTN Meroket 50,11 Persen

Sepanjang periode Januari-September 2022, BTN terbukti mampu menyalurkan kredit mencapai Rp 289,6 triliun. Atau meningkat 7,18 persen dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 270,27 triliun. Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal III-2022.

Adapun kredit perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir September 2022 mencapai Rp 256,48 triliun. Dari jumlah tersebut, KPR Subsidi pada kuartal III-2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 140,97 triliun. Alias tumbuh 8,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 129,97 triliun.

Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 6,4 persen menjadi Rp 87,11 triliun pada kuartal III-2022, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 81,87 triliun.

“Penyaluran kredit yang berkualitas dengan melakukan sentralisasi proses kredit, telah berhasil membuat rasio kredit ber masalah BTN terus membaik,” jelas Haru.

Baca juga : Top, Laba Bersih BNI Melesat 76,8 Persen Capai Rp 13,7 T

NPL Gross pada kuartal III-2022 ini tercatat berada pada level 3,45 persen. Atau lebih rendah dari sebelumnya di level 3,94 persen. Sedangkan NPL Nett sebesar 1,23 persen atau turun dari posisi 1,50 persen.

Haru mengatakan, kenaikan kredit berdampak pada penda patan bunga bersih atau Net Interest Income (NII), yang tumbuh 31,84 persen pada kuartal III-2022 menjadi Rp 11,54 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,75 triliun.

Sementara lonjakan NII tersebut membuat rasio Net Interest Margin (NIM) BTN juga menga lami kenaikan dari 3,52 persen pada akhir September 2021, menjadi 4,51 persen di kuartal III-2022. Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Haru bilang, pada kuartal III-2022 perolehan DPK BTN mencapai Rp 312,84 triliun. Atau naik 7,41 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 291,26 triliun.

Dari jumlah tersebut, perolehan dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) mencapai Rp 143,59 triliun, naik sebesar 18,7 persen dibandingkan akhir September 2021 sebesar Rp 120,96 triliun.

Baca juga : Liburan Selesai, Skud Persija Kembali Latihan

“Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat kontribusi dana murah mengalami kenaikan menjadi 45,9 persen, dari total DPK BTN pada kuartal III tahun 2022,” ucap mantan Direktur Keuangan BRI ini.

Kenaikan dana murah tersebut, sambung Haru, membuat emiten berkode saham BBTN ini berhasil menekan biaya dana atau cost of fund BTN pada akhir September 2022 menjadi 2,36 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,28 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.