Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Panas Bumi Bisa Disulap Jadi Katalis Dekarbonisasi

Jumat, 28 Oktober 2022 17:06 WIB
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto (kedua kiri), dalam Acara Singapore International Energy Week (SIEW) 2022 yang digelar Singapore Energy Market Authority (EMA). (Foto: Dok. PGE)
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto (kedua kiri), dalam Acara Singapore International Energy Week (SIEW) 2022 yang digelar Singapore Energy Market Authority (EMA). (Foto: Dok. PGE)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), bagian dari Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE), berupaya memanfaatkan panas bumi tak sekadar untuk kebutuhan ketenagalistrikan.

Banyak hal dari energi panas bumi yang bisa dimanfaatkan lebih dari listrik, seperti menghasilkan green hydrogen dan green ammonia sehingga menghasilkan energi yang lebih bersih.

Di kalangan praktisi industri energi, pemanfaatan ini disebut sebagai pemanfaatan langsung energi panas bumi.

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan Indonesia merupakan negara dengan kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi, salah satu terbesar di dunia.

Baca juga : 143 Pasien Ginjal Akut Tak Bisa Pipis, Gejala Awalnya Demam

Memiliki kapasitas terpasang sekitar 10 persen dari potensi energi panas bumi yang ada. Dan ini merupakan potensi yang sangat besar kedepannya.

“Saat ini kita telah memiliki momentum transisi energi dan itu akan menjadikan para pemangku kepentingan mendukung pengembangan energi baru terbarukan yaitu panas bumi yang merupakan energi yang ramah lingkungan dan merupakan salah satu komponen penting dalam sistem energi baru yang berkelanjutan,” kata Ahmad Yuniarto dalam Acara Singapore International Energy Week (SIEW) 2022 yang digelar Singapore Energy Market Authority (EMA).

Menurut Ahmad Yuniarto, yang akrab disapa AY, PGE di masa depan akan menjadi pengembang panas bumi yang terbesar. Di masa depan PGE akan menjadi katalis Dekarbonisasi.

“PGE sedang mempersiapkan dan menciptakan nilai yang lebih besar dari panas bumi itu sendiri, misalnya dalam pengembangan green hydrogen dan green ammonia,” ujar AY.

Baca juga : Muktamar 48 Diharapkan Jadi Teladan dan Memajukan Peradaban

Pada kesempatan lain terdapat pertemuan Direktur Utama PGE dengan Chief Executive, Energy Market Authority (EMA) Singapore Ngiam Shih Chun yang tertarik untuk kerja sama panas bumi antara PGE dan Singapura.

Ngiam Shih Chun menyatakan Singapura berencana untuk berinvestasi lebih banyak dalam membangun energi hijau yang baru.

Perubahan iklim yang terjadi memberikan ancaman sekaligus peluang yang baru terkait keberlanjutan.

“Kami tertarik dengan energi panas bumi dan juga telah mengerahkan lebih banyak upaya menggali potensi panas bumi di Singapura,” kata Shih Chun.

Baca juga : Wamenkes: Komplikasi Diabetes Bisa Diramal Dengan Kedokteran Presisi

AY mengatakan, dalam menjalankan bisnisnya, PGE terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.