Dark/Light Mode

143 Pasien Ginjal Akut Tak Bisa Pipis, Gejala Awalnya Demam

Kamis, 27 Oktober 2022 17:56 WIB
Juru Bicara Kemenkes dr. M. Syahril saat menyampaikan update penanganan kasus ginjal akut secara virtual, Kamis (27/10). (Foto: YouTube)
Juru Bicara Kemenkes dr. M. Syahril saat menyampaikan update penanganan kasus ginjal akut secara virtual, Kamis (27/10). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Mohammad Syahril menjelaskan, penyakit ginjal akut yang totalnya telah mencapai 269 kasus dan didominasi anak berusia di bawah 5 tahun, memiliki ciri khas berupa gangguan buang air kecil. 

Sebanyak 25 persen pasien dilaporkan mengalami oliguria atau penurunan buang air kecil, termasuk volumenya.

Baca juga : Kasus Ginjal Akut Tak Bertambah Lagi, Ini Timeline Penanganannya

"Sebagai contoh, anak yang biasanya 10 kali buang air kecil, sekarang cuma 4-5 kali. Begitu juga volumenya. Biasanya, pampers-nya basah semua. Tapi, sekarang kok tidak. Ini salah satu ciri khas penyakit gagal ginjal akut," terang dr. Syahril dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/10).

"Kalau sama sekali tak buang air kecil, namanya anuria. Ini berarti, sudah stadium III atau stadium berat," imbuhnya.

Baca juga : Kemenkes: Berkat Fomepizole, Pasien Gagal Ginjal Bisa Pipis Lagi

Dari data yang ada, sebanyak 143 pasien (53 persen) pasien, dilaporkan mengalami anuria. Sebanyak 58 orang (22 persen) mengalami oliguria. Sisanya yang 68 pasien (25 persen), bukan oliguria/anuria.

dr. Syahril juga membeberkan, masalah buang air kecil itu didahului oleh gejala prodormal atau gejala awal yang umumnya berlangsung 1-5 hari, seperti:

  1. Demam (228 orang)
  2. Kehilangan nafsu makan (143 orang)
  3. Malaise (135 orang)
  4. Mual (136 orang)
  5. Muntah (138 orang)
  6. ISPA (128 orang)
  7. Diare (90 orang)
  8. Nyeri bagian perut (68 orang)
  9. Dehidrasi (70 orang)
  10. Pendarahan (16 orang) â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.