Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Raih Predikat National Lighthouse, Pupuk Kaltim Pastikan Dukung Making Indonesia 4.0

Minggu, 30 Oktober 2022 19:20 WIB
Jajaran Pupuk Kaltim saatvmenerima kunjungan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin). (Foto: dok. Pupuk Kaltim)
Jajaran Pupuk Kaltim saatvmenerima kunjungan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin). (Foto: dok. Pupuk Kaltim)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menerima kunjungan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pada Selasa (25/10).

Kunjungan ini, terkait perkembangan implementasi transformasi industri 4.0 dalam proses bisnis perusahaan. Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim, Qomaruzzaman mengatakan, transformasi industri 4.0 di Pupuk Kaltim tidak pernah berhenti, meski telah ditetapkan sebagai National Lighthouse oleh Kemenperin.

Menurutnya, berbagai inovasi dan pengembangan akan terus dilaksanakan, sesuai kebutuhan perusahaan, yang tertuang dalam roadmap industri 2020-2024.

Hal ini juga merupakan upaya Pupuk Kaltim untuk memperkuat posisi sebagai pelaku industri terdepan, sekaligus berperan strategis pada pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia.

Dari transformasi yang berjalan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan daya saing serta menjadi perusahaan unggul yang siap mengatasi segala tantangan industri masa kini.

Baca juga : MUI Kukar: IKN Simbol Kerukunan Bangsa Indonesia

"Dengan kemampuan dan skala produksi yang mumpuni, Pupuk Kaltim ditunjang SDM (Sumber Daya Manusia) kompeten dalam mendorong kinerja," ujarnya, melalui siaran pers, Minggu (30/10).

Ia menjelaskan, transformasi industri 4.0 telah memberikan business impact yang baik bagi Pupuk Kaltim, seperti penurunan durasi dan frekuensi unscheduled shutdown, peningkatan produktivitas, peningkatan efisiensi energi, peningkatan plant reliability index, serta peningkatan operational cost efficiency.

Karenanya, upaya ini akan terus dikembangkan melalui berbagai inovasi dalam meningkatkan efektivitas kinerja di segala lini secara konsisten dan berkesinambungan.

Ia berharap kesinambungan dukungan Kemenperin terkait pengembangan transformasi industri 4.0 di lingkup perusahaan.

"Kami siap bekerja sama dalam rangka mewujudkan program Making Indonesia 4.0," ucapnya.

Baca juga : Kemlu Tegaskan Pulau Pasir Bukan Milik Indonesia

Di kesempatan yang sama, Kepala BSKJI Kemenperin Doddy Rahadi mengungkapkan, kunjungan ini merupakan bentuk monitoring langsung implementasi industri 4.0 oleh Pupuk Kaltim, yang telah ditetapkan Kemenperin sebagai salah satu National Lighthouse di Indonesia.

Ia menyampaikan, Pupuk Kaltim selaku benchmark industri 4.0 di bidang petrochemical, didorong untuk terus berperan menjadi contoh bagi industri sejenis. Sehingga, peningkatan daya saing perusahaan nasional makin tinggi dalam menjangkau potensi yang lebih besar di pasar global.

"Hal ini sebagai salah satu upaya mendukung industri tanah air dalam menjangkau pasar global yang lebih luas. Sehingga, berbagai persoalan yang dihadapi industri bisa saling dukung untuk kemajuannya," tegasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, sesuai roadmap Making Indonesia 4.0, dunia industri diharap dapat melakukan transformasi industri 4.0 agar mampu menghadapi iklim kompetisi yang semakin ketat, melalui efisiensi dan efektivitas kinerja.

Begitu juga dalam mendukung tercapainya Net Zero Emission (NZE) tahun 2060, perusahan National Lighthouse juga memiliki peran vital dalam mendorong industri sejenis di Indonesia dalam melakukan dekarbonisasi secara signifikan.

Baca juga : Pancasila Referensi Tertinggi Landasan Hukum Di Indonesia

Untuk itu, inisiasi Pupuk Kaltim melalui program penurunan emisi karbon hingga 30 persen pada 2030, merupakan salah satu upaya yang diharap bisa terus berkembang, sesuai prinsip Environmental, Social dan Governance (ESG) yang diusung perusahaan.

"Hal ini memang harus disiapkan mulai sekarang, baik untuk pembangkit listrik maupun proses dengan menyusun energy baseline di industri pupuk. Ini yang harus kita pikirkan bersama untuk kedepannya," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.