Dark/Light Mode

Dibayangi Krisis Global

Sri Mul Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Membaik

Minggu, 23 Oktober 2022 06:40 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Istimewa)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dunia sedang dihantui krisis global. Banyak negara ketar-ketir menghadapi ini. Indonesia juga. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani tetap optimis, ekonomi Indonesia akan membaik. Dia pun memperlihatkan angka-angka indikator membaiknya ekonomi kita.

Melalui akun Instragramnya, @smindrawati, Sri Mul mengungkapkan optimisme itu. "Di tengah kondisi ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global, kinerja ekonomi domestik masih cukup solid," tulis mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, sambil mengunggah lima slide data-data pencapaian APBN 2022, kemarin.

Dalam data-data itu terlihat, konsumsi maupun produksi masih menunjukkan tren penguatan. Indeks mobilitas penduduk juga terus meningkat, diikuti peningkatan indeks penjualan ritel.

Baca juga : Penanganan Pandemi Baik, Ekonomi Indonesia Tumbuh Sehat

Dari sisi produksi, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur dalam tren menguat selama empat bulan terakhir. "Terkonfirmasi dari tingginya konsumsi listrik sektor komersial dan industri," terang Sri Mul.

Di sektor eksternal, ekonomi Indonesia juga cukup kuat. Terbukti dari surplus neraca perdagangan selama 29 bulan berturut-turut. Bahkan, kinerja ekspor dan nilai perdagangan terus mencatatkan rekor tertinggi.

Sri Mul juga memastikan, Indonesia masih tahan terhadap ketidakpastian global. Kinerja APBN sampai dengan September 2022 masih cukup baik. Realisasi pendapatan negara tembus Rp 1.974,7 triliun atau 87,1 persen dari pagu revisi APBN atau tumbuh 45,7 persen secara tahunan (yoy) dari tahun 2021 yang hanya 16,8 persen yoy.

Baca juga : IKN Diyakini Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM Di Kukar

Sementara, realisasi belanja negara mencapai Rp 1.913,9 triliun, atau 61,6 persen dari pagu APBN. Angka ini juga tumbuh 5,9 persen yoy dari tahun sebelumnya yang saat itu minus 1,9 persen.

Begitu juga dengan transfer daerah, tumbuh positif. Hanya saja, Sri Mul meminta realisasi belanja daerah perlu dioptimalkan. Di sisi lain, pajak daerah tumbuh tinggi. Hal ini menunjukkan aktivitas ekonomi masyarakat di daerah semakin membaik.

APBN juga terus menjalankan perannya sebagai peredam tekanan global. Perlindungan sosial yang melindungi masyarakat dari guncangan telah terealisasi Rp 307,1 triliun, belum termasuk tambahannya dalam bentuk BLT BBM, subsidi upah, dan dukungan APBD yang telah terealisasi Rp 11,9 triliun hingga 30 September 2022.

Baca juga : Kompetisi Audio Mobil Pertama di Indonesia Digelar, Bamsoet Jadi Juri

"Secara keseluruhan, APBNKita sampai akhir kuartal III-2022 masih mengalami surplus hingga Rp 60,9 triliun," ungkap sosok yang beberapa kali menjadi Menteri Keuangan terbaik dunia tersebut.

Bayang-bayang krisis global sudah sangat nyata. Laporan terbaru IMF, prospek ekonomi global semakin melemah, imbas eskalasi konflik geopolitik yang telah menyebabkan tekanan inflasi yang berkepanjangan dan semakin ketatnya likuiditas global. Konsekuensinya, risiko krisis energi dan krisis pangan meningkat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.