Dark/Light Mode

Cetak Pengusaha Muslimah, Ipemi Bantu Dongkrak Ekonomi

Senin, 29 Juli 2019 23:17 WIB
Wapres Jusuf Kalla membuka Rakernas Ipemi, di Jakarta, Senin (29/7).
Wapres Jusuf Kalla membuka Rakernas Ipemi, di Jakarta, Senin (29/7).

RM.id  Rakyat Merdeka -
Global McKinsey meramal pada 2025, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa tembus tembus 135 miliar dolar AS. Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) siap bantu mewujudkannya.

Pernyataan itu diucapkan Ketua Umum Ipemi, Ingrid Kansil dalam Rapat Kerja Nasional Ipemi di Jakarta. Dalam kesempatan itu pula, hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi sang istri, Mufidah Jusf Kalla.

"Ini dukungan nyata beliau terhadap Ipemi. Yang bertujuan meningkatkan peran dan kontribusi pengusaha muslimah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Menuju kemandirian ekonomi yang berkepribadian Indonesia dan berakhlakul kharimah," ujarnya.

Baca juga : Pengusaha Kembangkan Platform Ekonomi Digital

Kata Ingrid, pemberdayaan perempuan menjadi arus utama kesetaraan gender dalam  Sustainable Development Goals (SDGs). Sekaligus berperan penting dalam mengurangu kemiskinan. Bahkan menurut Bank Dunia, kesenjangan gender menyebabkan pendapatan negara anggota OECD rata-rata hilang 15 persen. Sebanyak 40 persen di antaranya disebabkan oleh entrepreneurship gaps.

Lain halnya dengan Global McKinsey. Prediksinya, ekonomi global akan kehilangan PDB 4,5 triliun dolar AS pada 2025 jika melepaskan potensi ekonomi perempuan. Indonesia sendiri diramalkan akan meningkat PDB tahunanya hingga 135 miliar dolar AS pada tahun 2025 jika meningkatkan partisipasi perempuan dalam pemberdayaan ekonomi.

"Oleh karena itu, Ipemi tidak ingin ketinggalan langkah. Dan tentunya melibatkan diri bersama pemerintah, serta stakeholders untuk berkontribusi melalui aktifitas dan program kerja. Agar mencapai target seperti yang diramalkan McKinsey," tutur Ingrid.

Baca juga : Cek Fisik Pembangunan Masjid Agung Melawi, KPK Bantu Polda Kalbar

Apalagi, pemerintah punya program prioritas. Selain membangun infrastruktur, Jokowi-JK juga komit meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ingrid mendukung hal tersebut karena sesuai dengan program kerja Ipemi, yakni gerakan ekonomi rakyat.

Dia yakin, kehadiran Ipemi bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai targetnya, 5,6 persen di 2020. Mengingat sebaran anggota Ipemi sangat menyeluruh. Terdiri dari 34 provinsi, 340 kabupaten/kota, dan 5 negara (Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Turki, dan Amerika Serikat).

"Dengan peran Ipemi, banyak memiliki keunggulan daripada kelemahan dalam penetrasi pasar domestik atau pasar luar negeri. Meski beberapa kendala serta tantangan yang dihadapi masih ada," ungkap Ingrid.

Baca juga : Dispar Banten Ajak Pengusaha Pelatihan Ekonomi Kreatif

Tantangan tersebut seperti pengembangan produk, menejemen keuangan, dan tata kelola perusahaan maupun pemasaran baik di dalam dan luar negeri. Namun, kata Ingrid, sebagian dari tantangan itu ada solusinya. Yakni bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UMKM, BEKRAF, BPOM, lembaga keuangan, dan stakeholders lainnya.

Kendala Pembiayaan

Dia menyebut kendala yang paling berat adalah ketersediaan pembiayaan. Sebab itu, dirinya mendorong pemerintah agar pemerintah meningkatkan program KUR. Bukan hanya bunga yang rendah, tetapi juga kemudahan dalam persetujuan kredit. Bahkan kalau bisa plafonnya dinaikkan menjadi Rp 100 juta tanpa agunan. 
 
Berbicara keunggulan, Ingrid menyebut ada anggota Ipemi di beberapa daerah yang menciptakan kemandirian ekonomi. Misalnya dengan menjalankan Warung Muslimah di kecamatan, dan Gerai Muslimah di perkotaan. Fungsinya untuk menjual dan memasarkan produk-produk Ipemi. Selain juga pemanfaatan teknologi, seperti online. 
 
"Kami juga mendorong Ipemi di seluruh Indonesia meningkatkan dan mencetak pengusaha muslimah pemula. Melalui salah satu program nasional Ipemi, yaitu kompetisi 'Pemilihan Duta Muslimah Preneur' yang berlangsung tanggal 29 Maret kemarin di Jakarta," pungkasnya. [MEN]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.