Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ada Spekulasi The Fed, Rupiah Kembali Melemah

Selasa, 15 November 2022 10:00 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,12 persen ke level Rp 15.537 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 15.533 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Baht Thailand minus 0,03 persen, peso Filipina melemah 0,22 persen, won Korea Selatan naik 0,11 persen, yuan China menguat 0,17 persen, ringgit Malaysia naik 0,04 persen, dolar Singapura minus 0,08 persen, yen Jepang melemah 0,34 persen, dan dolar Hong Kong turun 0,01 persen.

Baca juga : Awal Pekan, Rupiah Naik Tipis

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,02 persen ke level 106,77. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,51 persen ke level Rp 16.048, terhadap poundsterling Inggris minus 0,73 persen ke level Rp 18.299, dan terhadap dolar Australia melemah 0,52 persen ke level Rp 10.412.

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, bank sentral AS alias The Fed berpotensi untuk mengendurkan kebijakan moneter. Hal ini menyusul adanya pernyataan dari Wakil Gubernur The Fed Lael Brainard yang membuka peluang The Fed segera memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan.

Baca juga : AS Gelar Pemilu Sela, Rupiah Melorot

“Pernyataan tersebut bisa membantu mendorong penguatan nilai tukar lainnya termasuk rupiah terhadap dolar AS hari ini,” katanya, Selasa (15/11).

Ariston bilang, sinyal dari Lael Brainard ini sejalan dengan kondisi inflasi AS yang perlahan menurun. Pelaku pasar lantas berspekulasi The Fed akan berbalik arah dalam menetapkan pengetatan kebijakan moneter.

Baca juga : Jelang Pengumuman Inflasi AS, Rupiah Melesat

Namun, Ariston menyebut The Fed masih belum akan melepas kebijakan suku bunga sampai tingkat inflasi AS dapat turun hingga 2 persen. Sikap the Fed tersebut membuat para pelaku pasar kian berhati-hati menyikapi pelemahan dollar AS belakangan ini.

“Dolar AS bisa sewaktu-waktu menguat lagi tergantung perkembangan data ekonomi AS,” katanya. Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah memiliki potensi penguatan ke arah Rp 15.480 per dolar AS dengan potensi resisten kisaran Rp 15.530 per dolar AS.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.