Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rencana Jokowi Bangun EBT Bakal Tarik Banyak Investor

Rabu, 16 November 2022 16:56 WIB
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan/Ist
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan optimistis banyak investor luar negeri yang akan berinvestasi ke Indonesia pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).

Mamit mengatakan, berkaca pada Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan di gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, baik kerjasama antara pemerintah dengan negara lain maupun BUMN, hampir seluruhnya fakus pengembangan EBT terkait sektor energi.

“Saya kira investor tertarik. Kalau kita lihat selama pergelaran G20, banyak yang MoU yang ditandatangani pemerintah dengan negara lain, antara BUMN dengan BUMN atau perusahaan lain. Hampir semuanya berbasis EBT, tidak ada satu pun MoU yang ditandatangani di luar EBT di bidang energi,” ujar Mamit, Rabu (16/11).

Menurut Mamit, kepentingan untuk menerapkan energi hijau tidak hanya Indonesia, ini sudah menjadi kebutuhan global.

Oleh karenanya, kata Mamit, Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk pengembangan EBT, harus dikelola sebaik mungkin.

Baca juga : Pameran Mainan IBTE Bakal Digelar Gratis

Dengan demikian, sebenarnya Indonesia menarik. Apalagi negara-negara lain juga punya kepentingan terhadap pengembangan EBT. 

“Karena kita menjadi central atau memegang peranan penting sebagai negara khatulistiwa yang mempunyai banyak sumber daya alam dalam rangka mereduksi emisi gas rumah kaca,” terangnya.

Menurut Mamit, untuk menerapkan EBT, dia menyarankan pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EB-ET) sebagai payung hukum terhadap iklim investasi di Indonesia.

Dengan potensi yang begitu besar, harusnya ini bisa menjadi daya tarik bagi investor untuk masuk ke Indonesia. 

Hanua saja memang tidak semudah itu. Banyak hal yang harus diperbaiki dalam rangka menarik investasi. Salah satunya, perlu upaya kepastian hukum terhadap pengembangan EBT di Indonesia. 

Baca juga : Komitmen Ganjar Pranowo Kembangkan EBT Telah Dirasakan Manfaatnya Oleh Warga

“Menurut saya, yang menjadi krusial adalah terbitnya Undang-Undang EBT yang saat ini masih dalam proses pembahasan di DPR dan pemerintah,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Mamit, ketika RUU EBT sudah disahkan oleh DPR, akan lebih mudah dalam pengembangan investasi.

Ketika ini bisa dipercepat dan sudah diberikan satu kepastian terhadap iklim investasi di Indonesia terutama dalam pengembangan EBT, maka akan menjadi lebih mudah dalam mengembangkan investasi dalam mengembangkan potensi EBT di Indonesia.

Selain itu, apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi yang memaparkan potensi EBT di Indonesia dalam forum B20, merupakan langkah tepat sebagai salah saru upaya menarik investasi.

Sebelumnya, dalam sambutan di acara B20 Summit, Presiden Jokowi menyebut potensi EBT di Tanah Air sangat besar mencapai 434 ribu megawatt (MW). Atas dasar itu, dia mengajak investor menjalin kerja sama dengan Indonesia.

Baca juga : Ini Tips Bangun Personal Branding Di Medsos

Jokowi mengatakan, potensi EBT Indonesia berasal dari energi air (hydropower), geothermal hingga solar panel.

Menurutnya, potensi EBT, renewable energy di Indonesia sangat besar. Ada potensi 434 ribu MW baik dari hydropower, geothermal, solar panel, angin, semuanya ada. 

“Inilah kesempatan para investor untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia," kata Jokowi.

Jokowi berharap, para investor membawa uang dan teknologi untuk bersama-sama kembangkan energi bersih di Indonesia. Pasalnya, untuk mencapai itu diperlukan dana yang tidak sedikit.

"Ini memerlukan uang yang tidak sedikit untuk bersama-sama membangun ekonomi hijau di Indonesia," tuntas Jokowi.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.