Dark/Light Mode

Bernaung Di Bawah InJourney

Hotel BUMN Bakal Makin Efisien Dan Berdaya Saing

Senin, 7 November 2022 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mengebut penggabungan 103 hotel BUMN di bawah nauangan Holding BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Langkah ini diyakini bakal membuat perusahaan pelat merah sektor pariwisata tersebut semakin efisien dan berdaya saing.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran meyakini, penyatuan hotel-hotel milik BUMN dapat mendorong terjadinya peningkatan kinerja dan volume bisnis perusahaan-perusahaan di bawah naungan BUMN.

“Tak hanya itu, efisiensi juga bisa terjadi dalam pengelolaannya. Lalu, persaingan (kami) di swasta juga menjadi semakin efektif. Karena sebelumnya, BUMN yang bermain di sektor tersebut sudah terlalu banyak,” ujar Maulana kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Samsung Galaxy S23 Bakal Dirilis Pekan Pertama Februari 2023

Ia menuturkan, saat ini industri pariwisata tengah mengalami perbaikan pasca Covid-19. Sehingga dia berharap, berjalannya Holding Hotel dan Pariwisata BUMN, bisa memperluas peluang di kedua sektor tersebut.

Terpisah, Anggota Komisi VI DPR Rudi Hartono Bangun menilai, langkah penyatuan hotel akan berdampak positif terhadap kinerja BUMN.

Menurut Rudi, BUMN sudah seharusnya bisa menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan menjadi trigger bagi kebangkitan ekonomi masyarakat.

Baca juga : Ganjar Entaskan Kemiskinan Di Jateng Lewat Inovasi Aplikasi Digital Dan Pemberdayaan Panti

“Bisa dikatakan Holding BUMN yang dibentuk saat kepemimpinan Erick menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kita,” kata Rudi di Jakarta, Kamis (3/11).

Dengan kehadiran Holding BUMN, politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini melihat ada efisiensi dan peningkatan kinerja BUMN secara signifikan. Apalagi peningkatan laba BUMN secara berkelanjutan dalam tiga tahun terakhir menunjukkan pembentukan Holding oleh Kementerian BUMN, on the track.

“Holding BUMN menjadi solusi jangka panjang. Karena dengan digabungkan, birokrasi berbelit yang selama ini terjadi bisa hilang. Dan membuat laba atau deviden lebih sehat,” katanya.

Baca juga : Perpanjang Kontrak, Conte Bakal Awet Bersama Spurs

Hal ini berdasarkan data dari Kementerian BUMN pada 2020, yang menyebutkan, BUMN menghasilkan laba sebesar Rp 13 triliun. Jumlah tersebut meningkat signifikan menjadi Rp 124,5 triliun pada 2021. Sementara tahun ini ditargetkan sebesar Rp 144 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.