Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekspor Tanaman Hias Indonesia Tembus Jepang, Rusia, hingga Kuwait

Kamis, 1 Agustus 2019 23:38 WIB
Tanaman hias ekspor (Foto: Humas Kementan)
Tanaman hias ekspor (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam beberapa tahun terakhir ini, Kementerian Pertanian (Kementan) fokus dalam peningkatan produksi hortikultura berpotensi ekspor. Cabe, bawang merah, jeruk, mangga, manggis, pisang, krisan, dan dracaena terus didorong dalam bentuk pengembangan kawasan di daerah sentra produksi. 

"Tidak kurang dari 9 ribu hektare setiap tahunnya APBN dikucurkan untuk membentuk kawasan-kawasan buah dan florikultura," ujar Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto.

Produksi hortikultura Indonesia tercatat terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data BPS 2018, produksi buah mencapai 21,5 juta ton, sayuran 13 juta ton, tanaman hias 870 juta tangkai dan, tanaman obat mencapai 676 ribu ton. 

Baca juga : Genjot Ekspor Indonesia ke China, Menteri Enggar Bikin Terobosan Kreatif dan Strategis

Prihasto menambahkan, capaian ekspor komoditas hortikultura 2018 sangat membanggakan. Kinerja volume ekspor hortikultura 2018 mencapai 435 ribu ton. Naik 10,36 persen dibanding 2017, yang sebesar 394 ribu ton. Ekspor hortikultura (sayuran, buah, dan tanaman hias) meningkat 11,92 persen dengan nilai Rp 5 triliun di 2018 ke 113 negara tujuan ekspor. Ekspor sayuran naik 4,8 persen, sementara ekspor buah segar naik signifikan 154 persen.

Tahun ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor tanaman hias mulai Januari hingga Mei 2019 mencapai 1.903 ton. Angka ini naik 27 persen dibandingkan Januari hingga Mei 2018 yang hanya 1.494 ton.

“Khusus ekspor bunga krisan, pada 2018 sebesar 59,1 ton dan senilai Rp 8,2 miliar. Sedangkan ekspor tanaman hias lainnya pada 2018 sebesar 4.533 ton,” ujar pria yang akrab disapa Anton ini.

Baca juga : PSSI Tetapkan Final Kedua Piala Indonesia Berlangsung di Makassar

Dari Januari sampai Mei 2019, ekspor krisan ke Jepang mencapai 11,7 Ton dengan nilai 183.098,80 dolar AS. Selain Jepang, tujuan ekspor krisan ke Kuwait, Malaysia, dan Singapura.

Permintaan bunga potong masih lumayan tinggi di pasaran, yakni sebagai penambah estetika dengan kebutuhan per tahun 21,8 persen atau sekitar 1,2 juta per bulan. Selain krisan, komoditas yang memiliki potensi ekspor adalah dracaena rata-rata permintaannya 18 ton per bulan dengan nilai sekitar Rp 250 juta. Tujuan ekspor ke Timur Tengah, Rusia dan India.

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi, menambahkan bahwa dalam mendukung peningkatan ekspor tanaman hias, pihaknya secara rutin menganggarkan pengembangan florikultura setiap tahunnya. Pada Tahun 2019 pengembangan florikultura 12.000 meter persegi dan pada Tahun 2020 direncanakan mencapai 200.000 meter persegi. [KAL]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.