Dark/Light Mode

Kena Hoaks Terancam Gulung Tikar, Pos Indonesia Klaim Kinerjanya Positif

Selasa, 23 Juli 2019 08:38 WIB
PT Pos Indonesia (Foto:Istimewa)
PT Pos Indonesia (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pos Indonesia membantah isu miring yang menyebut, perusahaan bakal gulung tikar. Termasuk kabar soal meminjam uang demi membayar gaji karyawan. Pos Indonesia menyebut, saat ini kinerja perusahan lagi baik-baiknya

DI jagad media sosial, PT Pos ramai dicuitkan sedang terpuruk. Bahkan terancam bangkrut. Indikasinya, perusahaan warisan zaman Belanda ini sudah tidak mampu lagi bayar gaji karyawan. 

“Tidak benar, kalau Pos pailit, Pos meminjam dana dari bank untuk membayar gaji karyawan. Itu tidak benar,” kata Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono dalam siaran persnya, kemarin. 

Namun dia tidak menampik, bila Pos Indonesia memang perlu suntikan dana. Pinjaman itu untuk biaya operasional perusahaan. “Benar perusahaan perlu modal kerja untuk mendanai operasi, mendanai tagihan. Modal kerja dipinjam dari bank, namun tidak untuk tujuan membayar gaji karyawan,” tegasnya. 

Baca juga : Latvia, Mitra Dagang Terbesar Indonesia Di Kawasan Baltik

Ia menjelaskan, bahwa perputaran uang di Pos Indonesia per bulan rata-rata sekitar Rp 20 triliun. Pos juga mendapat rating A- dari lembaga pemeringkat nasional terkemuka Pefindo. 

Menurut Gilarsi, Pos Indonesia sedang melakukan tranformasi bisnis. Dari mulai SDM, penguatan anak usaha, pengembangan produk baru, dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan zaman. Dia mengklaim, fakta yang terjadi, kondisi perusahaan tidak ada masalah. “Rating korporasi Pos Indonesia adalah A-, rating surat utang jangka menengah A-, hutang lancar, hak karyawan tidak tertunda, kenaikan gaji tiap tahun ada,” lanjut Gilarsi. 

Selanjutnya, semua aset dalam kendali penuh dan tidak ada yang diagunkan. “Pendapatan yang bersumber dari APBN, PSO, fee distribusi meterai, fee penerimaan setoran pajak, jasa kurir surat dinas mencapai ratarata sekitar Rp 800 miliar per tahun,” ungkapnya.

 Tak hanya itu, Pos Indonesia masih bisa memberikan layanan pos universal 6 hari per minggu. Sedangkan postal services di luar negeri hanya melayani layanan pos universal tinggal 4-5 hari per minggu. 

Baca juga : Presiden Jokowi Lepas Pramuka Indonesia ke Jambore Kepanduan Dunia

“Tidak ada PHK karena restrukturisasi, BPJS, iuran pensiun dibayar lancar tidak ada tunggakan sama sekali,” tegasnya. 

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Perusahaan Pos Indonesia Benny Otoyo. Selama ini, lanjut dia, Pos masih melayani berbagai jasa. Di antaranya pengantaran/kurir berupa surat, paket, ecommerce. Lalu juga urusan logistik, Jasa Keuangan (remitansi luar negeri/dalam negeri), pembayaran biller seperti PLN, PDAM, distribusi uang pensiun PNS / TNI / POLR. 

Pos juga melayani government services seperti public service obligation, distribusi meterai, penerimaan setoran pajak, kiriman surat dinas. “Apakah ada perusahaan yang tidak perlu working capital? Jawabannya: Tidak ada. Demikian juga Pos Indonesia. Kami perlu modal kerja untuk mendanai operasi, mendanai tagihan, dan lain-lain. Modal kerja itu dipinjam dari bank. Pinjaman ini unpledged, artinya tidak ada aset yang diagunkan,” tegas Benny. 

Menurutnya, membayar gaji termasuk dalam biaya operasi. Namun, bukan berarti pinjam tersebut uang untuk membayar gaji karyawan. Sebab, tidak akan ada bank yang mau memberikan pinjaman untuk tujuan pembayaran gaji. Di sisi lain, perseroan juga merupakan anggota UPU (Universal Postal Union) sebuah organisasi PBB yang menaungi Postal Operations di seluruh dunia. 

Baca juga : Dua Perusahaan Indonesia Hadiri Pameran Otomotif di Meksiko

Keanggotaan di UPU diwakili negara yakni Kementerian Kominfo dan Pos Indonesia. Dalam sejarah postal dunia, sekalipun mengalami situasi sulit, negara akan tetap mempertahankan keberadaannya. 

“Bagaimana bisa dibilang bangkrut? Faktanya, Rating korporat A-, Rating MTN A-, semua utang lancar, hak karyawan tidak tertunda, kenaikan gaji karena cost of living adjustment terus diterapkan. [IMA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.