Dark/Light Mode

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Start-Up di Sektor EBT

Rabu, 14 Desember 2022 05:51 WIB
Gelaran APEC Workshop on Clean Energy Start-Ups Forum. (Dok. Kementerian ESDM)
Gelaran APEC Workshop on Clean Energy Start-Ups Forum. (Dok. Kementerian ESDM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu upaya untuk mempercepat transisi energi adalah dengan mendorong pertumbuhan perusahaan perintis atau start-up di sektor energi baru dan terbarukan (EBT).

Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif saat membuka gelaran APEC Workshop on Clean Energy Start-Ups Forum "Advancing Market Reach and Business Growth" melalui video conference, yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Selasa (13/12).

"Beberapa tahun belakangan ini, konsep 'green growth' telah menjadi topik diskusi anggota ekonomi APEC sebagai jalur pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. APEC Energy Working Group juga mempromosikan kemajuan energi bersih dan rendah karbon sebagai bagian dari key objective pada APEC Energy Working Group Strategic Plan 2019-2023," ujar Arifin.

Baca juga : Pemerintah Terbitkan Perppu Pemilu, Ini Lho Gunanya

Menteri Arifin mengatakan bahwa start-up dapat menjadi pelopor bagi generasi muda untuk menunjukkan kontribusi nyata pada sektor energi bersih. Start-up energi bersih hadir dengan berbagai terobosan.

Beberapa perusahaan membangun teknologi surya dan angin, serta pembiayaan proyek-proyek tersebut. Sementara start-up yang lain menawarkan baterai yang efisien dan ramah lingkungan, atau mengeksplorasi potensi micro grid untuk memanfaatkan iklim lokal daerah setempat.

"Terdapat ribuan start-up energi terbarukan. Start-up ini perlu berfokus pada teknologi, karena teknologi adalah game changer dalam menciptakan sistem energi yang berkelanjutan. Teknologi adalah kunci transisi energi, dan pada akhirnya untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE). Maka dari itu, kita perlu meningkatkan teknologi seluas-luasnya," tutur Menteri ESDM.

Baca juga : Gandeng Kemenkeu, BSI Dorong Penerima KUR Syariah Naik Kelas

Selain itu, Arifin juga mengatakan bahwa inovasi harus selalu didorong dan disebarluaskan. Akses kepada penggunaan dan pemanfaatan teknologi harus dibuat lebih inklusif.

Selanjutnya, akses ke teknologi yang terjangkau dan pembiayaan juga harus dieksplorasi secara masif.

Selain itu, ada beberapa teknologi yang akan berperan besar dalam transisi energi di Indonesia untuk mencapai NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat, seperti solar teknologi, termasuk juga sistem integrasi; smart-grid; energy storage; hidrogen; dan kendaraan listrik.

Baca juga : Praperadilan Ditolak, Bambang Kayun Tetap Jadi Tersangka KPK

"Indonesia akan membangun 700 Giga Watt (GW) pembangkit EBT, berasal dari energi surya, angin, air, bioenergi, arus laut, panas bumi, dan nuklir. Kami juga akan mengembangkan unit pengolahan dan pemurnian mineral untuk meningkatkan nilai tambah mineral, seperti nikel dan kobalt yang akan dimanfaatkan memproduksi baterai untuk kendaraan listrik," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.