Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi: Juni 2023, Indonesia Stop Ekspor Bijih Bauksit

Rabu, 21 Desember 2022 11:38 WIB
Presiden Jokowi dalam keterangan virtual, Rabu (21/12). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi dalam keterangan virtual, Rabu (21/12). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah terus berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan sumber daya alam, dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Terutama, dalam rangka pembukaan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya, peningkatan penerimaan devisa, dan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

"Karena itu, pemerintah terus berusaha meningkatkan pengolahan industri sumber daya di dalam negeri. Ekspor bahan mentah akan terus dikurangi. Hilirisasi berbasis industri sumber daya alam di dalam negeri, terus ditingkatkan," kata Jokowi dalam keterangan pers virtual, Rabu (21/12).

1 Januari 2020, Indonesia telah memulai larangan ekspor bijih nikel. Hasilnya, nilai ekspor nikel pada akhir tahun 2014 yang hanya Rp 17 triliun atau 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS), melonjak menjadi Rp 326 triliun atau 20,9 miliar dolar AS pada tahun 2021. Meningkat 19 kali lipat.

"Perkiraan saya, tahun ini akan tembus lebih dari Rp 468 triliun atau lebih dari 30 miliar dolar AS. Ini baru satu komoditi," papar Jokowi.

Baca juga : Sore Ini, Maung Bandung Siap Terkam Persis Solo

Keberhasilan itu, lanjutnya, akan dilanjutkan untuk komoditas yang lain  

Mulai Juni 2023, pemerintah akan memberlakukan larangan ekspor bijih bauksit. Serta mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri. 

"Saya ulangi, mulai Juni 2023, kita akan melakukan pelarangan ekspor bijih bauksit," tegas Presiden ke-7 RI itu.

Dari industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri, Jokowi memperkirakan pendapatan negara akan meningkat, dari Rp 21 triliun menjadi sekitar Rp 62 triliun.

Baca juga : Mantap, Indonesia Raih 3 Emas Di Hari Pertama

"Pemerintah akan terus konsisten melakukan hilirisasi di dalam negeri. Agar nilai tambahnya bisa dinikmati di dalam negeri. Untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat," tandas Jokowi. ■

 

 

 

Baca juga : Lionelo Kini Hadir di Indonesia, Ramaikan Pasar Peralatan Bayi

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.