Dark/Light Mode

Hilirisasi Baja Meningkat, Industri Logam Naik 20,6 Persen

Jumat, 23 Desember 2022 16:38 WIB
Taufiek Bawazier (tengah) dan Stephanus Koeswandi saat meninjau pabrik Tatalogam Group di Cibitung, Bekasi, Rabu (21/12). (Foto: Istimewa)
Taufiek Bawazier (tengah) dan Stephanus Koeswandi saat meninjau pabrik Tatalogam Group di Cibitung, Bekasi, Rabu (21/12). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dukungan lain yang diterapkan pemerintah adalah dengan instrumen TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Jadi jika TKDN sudah 40 persen produk tersebut punya hak untuk masuk kedalam goverment expenditure untuk pembangunan di pemerintah Pusat, Daerah, Maupun BUMN.

Menurut Taufiek, langkah-langkah inilah yang menjadi stimulus dari pemerintah agar industri bisa meningkatkan utilitasnya.

Begitu utilitasinya naik, otomatiskan akan menambah tenaga kerja, dan dia akan berfikir untuk ekspansi menambah kapasitas. Itu adalah salah satu targetnya. Sehingga pemerintah akan mendorong ke arah itu. Kemudian di dalam industrinya sendiri juga sudah harus dipikirkan bagaimana masuk ke industri hijau, dan mengefisiensikan proses produksinya.

Baca juga : Hetero Space Yang Diinisiasi Ganjar Kerek Omzet Kripik Fitri Hingga 80 Persen

"Efisiensi energi dan lain-lain, karena segala efisensi yang dilakukan, apalagi outputnya itu juga mengurangi karbon, itu adalah industri hijau. dan pasti itu akan secara bertahap masuk kesana,” terang Taufiek.

Di kesempatan yang sama, Vice Presiden Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi menerangkan, produk atap metal Multi Sirap merupakan produk akhir baja ringan berupa atap metal yang dilapisi batu rijang dan batu andesit atau batuan alam unik dari gunung berapi yang memiliki tingkat kekerasan tinggi.

Stephanus mengatakan, batuan ini mampu mengurangi suhu ekstrem dan meredam suara. Batu ini juga sudah lolos uji ketahanan di Amerika dan berhasil mengantungi sertifikat FM Approvals (Factory Mutual Approvals) dan ASTM (American Standard Testing and Material).

Baca juga : Panasonic Targetkan Penjualan Mesin Cuci Pintar Naik 200 Persen

Menurutnya atap Multi Sirap merupakan hasil kolaborasi antara Tatalogam Lestari dengan UD Celladia, IKM pengrajin batuan alam di Trenggalek, Jawa Timur yang sudah bermitra dengan kami sejak tahun 1994.

"Tahun 2000 IKM itu mulai kami bina hingga akhirnya beberapa hari yang lalu kami dianugerahi penghargaan Upakarti dari Kemenperin karena menjadi industri pelopor yang bisa membawa produk Indonesia ke luar negeri yang di dalamnya ada link and match dengan IKM,” terang pimpinan perusahaan yang belum lama ini dianugerahi penghargaan Indi 4.0 oleh Kemenperin.

Stephanus menambahkan, sebanyak 20 ton atap metal Multi Sirap senilai Rp 1 miliar atau usd 52.000 akan dikirim ke Malaysia dalam ekspor perdana kali ini.

Baca juga : KPK Rilis Hasil Survei Penilaian Integritas Tahun 2022

Sebelumnya, Tatalogam Group juga sudah rutin mengekspor produk baja lapis aluminium seng dengan merk dagang Nexalume ke 15 negara di seluruh dunia dengan volume ekspor 5000 ton setiap bulannya.

“Kali ini, ekspor perdana kami untuk produk hilir yang akan langsung bertemu pengguna di luar negeri. Kami berharap akan memperkuat industri hilir baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun mancanegara,” pungkas Stephanus.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.