Dark/Light Mode

2022, Pertumbuhan Ekonomi Gunungkidul Capai 5,22 Persen, Terbesar Ke-2 di DIY

Jumat, 30 Desember 2022 18:11 WIB
Promosi pariwisata Gunungkidul (Foto: Dok. Pemkab Gunungkidul)
Promosi pariwisata Gunungkidul (Foto: Dok. Pemkab Gunungkidul)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepanjang tahun 2022, Kabupaten Gunungkidul mampu mencetak pertumbuhan ekonomi sebesar 5,22 persen. Laju pertumbuhan ekonomi ini tercatat peringkat 2 di Daerah Istimewa Yogyakarta, menunjukkan bahwa perekonomian di Gunungkidul sedang tumbuh dan berkembang dengan baik.

Keberhasilan Gunungkidul dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk) juga meningkat. Antara lain ditunjukkan oleh peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan menurunnya persentase warga miskin. IPM Kabupaten Gunungkidul tahun 2022 berada pada angka 70,96, meningkat dibanding 2021 yang sebesar 70,16 dan tahun 2020 69,98. Sedangkan persentase warga miskin berkurang dari tahun 2020 sebesar 17,07 persen menjadi 17,69 persen pada 2021 dan menurun menjadi 15,86 persen pada tahun 2022.

Baca juga : Menperin Targetkan Pertumbuhan Industri 2023 Capai 5,4 Persen

Pada 2022, digencarkan pula branding pembangunan daerah dengan Campaign: The Ultimate Hidden Gem. Di bawah kepemimpinan Bupati Sunaryanta, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul fokus pada tiga program unggulan yaitu: pembangunan pariwisata, investasi, dan ekonomi kerakyatan.

"Gunungkidul telah berupaya untuk melakukan pengembangan sektor pariwisata maupun promosi pariwisata yang dalam pelaksanaannya melibatkan lintas sektor. Beberapa di antaranya adalah penguatan community based tourism melalui peningkatan kapasitas kelembagaan dan pengelola desa wisata, pengembangan transaksi non tunai layanan pembayaran retribusi tempat rekreasi, dan olahraga melalui QRIS BPD DIY pada beberapa TPR dan juga integrasi transaksi non tunai layanan retribusi tempat rekreasi dan olahraga melalui aplikasi Visiting Jogja," ucap Sunaryanta, seperti keterangan yang diterima redaksi, Jumat (30/12).

Baca juga : Kunci Pertumbuhan Ekonomi: Jaga Daya Beli Masyarakat

Selanjutnya, penguatan kapasitas SDM pelaku usaha pariwisata, baik yang tergabung dalam PHRI, PPJI, HPI maupun Desa Wisata dalam digitalisasi branding, pemasaran dan penjualan, sertifikasi pramuwisata, pelatihan pemandu wisata goa/caving, dan pelatihan barista. Kemudian juga adanya penyelenggaraan event dan sport tourism di destinasi wisata berkolaborasi dengan Pemprov DIY, Perangkat Daerah terkait dan penyelenggara event lainnya, seperti Gunungkidul Weekend Fest, Geoheritage Cross Country, Keroncong Plesiran, Nikah Bareng Segoro Kidul, Jazz Caravan Tour, Sirkuit Nasional Voli Pantai, Jogja Air Show 2022, Gala Premiere Film “Jogja, Kamu dan Rindu” produksi Badan Otoritas Borobudur di GV Pakuwon Hartono Mall. 

Selain itu dilakukan penguatan terhadap sektor ekonomi kreatif menuju Kota/Kabupaten Kreatif dengan membentuk komite ekonomi kreatif dan forum ekonomi kreatif yang didalamnya terdapat 17 sub sector ekonomi kreatif, serta pengembangan sistem informasi ekonomi kreatif https://creativehub.gunungkidulkab.go.id/. Gunungkidul berhasil masuk dalam 9 Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia Tahun 2022, menyusul berbagai penghargaan lain yang telah diperoleh sebelumnya antara lain: Desa Wisata Terbaik Dunia 2021 atau Best Tourism Village dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO) di Madrid, Spanyol untuk Desa Wisata Nglanggeran, Penghargaan TPKAD Award 2021 sebagai kabupaten/kota terbaik dalam inovasi program digitalisasi aktivitas keuangan di sektor pariwisata dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022 untuk Desa Wisata Tepus, Juara 2 Nasional untuk Kategori Souvenir Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022 untuk Desa Wisata Tepus, dan Juara 3 Championship Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) untuk wilayah Jawa Bali dengan program kerja Pemkab Gunungkidul “PAS BANGET (Pantai Selatan Ekosistem Digital).  

Baca juga : Ekonomi Kuat Bekal Hadapi Resesi Global

Pembangunan Investasi tak kalah gencar dilaksanakan. Terbukti dengan adanya peningkatan yang signifikan atas realisasi investasi yaitu 267,4 persen dari tahun sebelumnya. :Capaian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah yang menarik bagi para investor, terutama karena kekayaan alam dan potensi pariwisata yang dimilikinya," ujar Sunaryanta.

Ekosistem ekonomi yang dibangun berhasil menarik animo para penanam modal. Di antaranya adalah Pariwisata Sky Glass and Resto, HeHa Ocean View, Hotel Santika, Resto dan Penginapan Kopi Panggang, serta beberapa SPBU di berbagai wilayah Gunungkidul. Perkembangan investasi daerah ini didukung peningkatan pelayanan publik seperti 16 Mal Pelayanan Publik (MPP).■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.