Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Curhat Bongkar Korupsi Di BUMN

Erick: Banyak Yang Datang Ke Saya, Nakut-nakutin

Jumat, 20 Januari 2023 19:23 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: tangkapan layar Instagram)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: tangkapan layar Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap lika-liku perjalanan membersihkan korupsi di perusahaan pelat merah.

Terutama, saat membabat megaskandal Rp 23,74 triliun di PT Asabri (Persero), BUMN yang bergerak di bidang asuransi sosial dan pembayaran pensiun khusus untuk prajurit TNI, anggota Polri, dan PNS Kementerian Pertahanan.

Serta korupsi pengelolaan dana investasi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 16,87 triliun.

Baca juga : Usut Tuntas Kasus Dugaan Korupsi Dan Aliran Dana Ke KKB Lukas Enembe

“Risiko membersihkan korupsi itu, bisa balik ke kita. Saya waktu bicara bersih-bersih di Asabri dan Jiwasraya, banyak yang datang ke saya. Nakut-nakutin,” ungkap Erick.

Namun, mantan Presiden Inter Milan itu tak gentar menghadapi situasi tersebut. Dia bahkan menantang pihak yang menakut-nakuti. “Silakan buka. Saya melakukan ini, berdasarkan data yang benar,” katanya.

Erick akan terus teguh memegang komitmen pemberantasan korupsi di BUMN. Sekalipun itu bukan tugas yang mudah. Meski ancaman dan cibiran, datang silih berganti.

Baca juga : Erick: Ayo Perangi Korupsi Di BUMN, Jangan Sampai Kita Berdosa Kepada Rakyat

“Ini harus jalan terus. BUMN harus sehat. Agar bisa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat dan negara,” tutur menteri kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970.

Blacklist Direksi BUMN

Sebelumnya, pada Rabu (11/1), Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan komitmen perang melawan korupsi di hadapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan dan 41 direksi lembaga dana pensiun di lingkungan BUMN,

Baca juga : Temukan Banyak Peluang Kerja Sama Dengan Turki

Dia meminta para direksi BUMN mewarisi kebaikan. Bukan malah meninggalkan masalah. "Sebagai profesional, dengan amanah Merah Putih, kita wajib jaga legacy (warisan) ini," tegas Erick.

Berdasarkan data, Erick menyebut, hanya 35 persen perusahaan BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik. Sementara 65 persen lainnya, bermasalah.

"Kita baru saja selesai dengan Jiwasraya dan Asabri. Kita lagi meningkatkan kepercayaan investor. BUMN makin bersih, eh ada lagi korupsi. Kita yang dosa nanti sama rakyat," tegas Erick. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.