Dark/Light Mode

Luncurkan Buku Biografi Kedua Di JCC

Erick: Banyak Fase Sulit Yang Saya Lalui Sampai Seperti Ini...

Jumat, 11 November 2022 06:40 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir, didampingi (dari kiri) Ekonom Dradjad Wibowo, mantan Atlet Bulu Tangkis Greysia Polli, Penulis Buku Abdullah Sammy, dan Pemred Kompas Sutta Dharmasaputra saat peluncuran buku “(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir di Jakarta, kemarin. Buku tersebut berkisah tentang perjalanan hidup Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir, didampingi (dari kiri) Ekonom Dradjad Wibowo, mantan Atlet Bulu Tangkis Greysia Polli, Penulis Buku Abdullah Sammy, dan Pemred Kompas Sutta Dharmasaputra saat peluncuran buku “(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir di Jakarta, kemarin. Buku tersebut berkisah tentang perjalanan hidup Erick Thohir.

RM.id  Rakyat Merdeka - Buku biografi tentang Menteri BUMN Erick Thohir berjudul "(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir", diluncurkan, di Indonesia International Book Fair, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, kemarin. Buku ini ditulis jurnalis Republika yang meraih anugerah Adinegoro, Abdullah Sammy. Buku tersebut menceritakan jalan hidup Erick dengan gayanya yang khas dan menarik.

Peluncuran ini berlangsung semarak. Selain tentunya dihadiri oleh Erick Thohir, juga dihadiri banyak tokoh, diantaranya Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, ekonom senior Dradjad Wibowo, pengamat olahraga yang juga sahabat kecil Erick, Fritz Simanjuntak, dan pebulu tangkis peraih medali emas Olimpiade 2020 Greysia Polii.

Dalam sambutannya, Erick mengatakan, Sammy sangat dekat dan begitu memahami perjalanan hidup dan karier dirinya. Perjalanan hidup dan karier Erick tersebut sangat dinamis, ada fase naik dan turun.

"Ada kalanya berjalan sukses atau sebaliknya. Sesuai tajuknya, buku ini mengulas dinamika tersebut. Ada saat sukses maupun yang bukan sukses. Tapi Alhamdulillah, dinamika itu banyak memberi pelajaran dan pendewasaan diri," ujar Erick, dalam peluncuran tersebut.

Baca juga : Erick Datang Sebagai Seorang Ayah

Erick memaparkan ragam fase pendewasaan diri yang ia lalui tersaji secara kronologis dalam buku ini. Salah satunya saat dia memasuki fase transisi waktu remaja. Erick mengaku sempat mengalami fase sulit, seperti menghadapi lingkungan pergaulan yang tidak ramah.

Dari sisi usaha, Erick menceritakan dengan gamblang lika-liku dan pasang surut dirinya dalam membangun usaha. Rupanya, Erick sempat mengalami usaha yang harus tutup. Ia juga kehilangan kawan sekaligus mentor hidup, yakni sang ayah, Haji Muchamad Teddy Thohir.

"Semua fase sulit yang pernah saya lalui mungkin tak banyak orang yang tahu. Buku ini menyajikan kisah tersebut untuk memberi gambaran bahwa banyak fase sulit yang saya lalui hingga memasuki titik seperti saat ini," ucap dia.

Erick mengatakan "(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir" merupakan buku kedua, setelah pada 2011, ia meluncurkan buku pertama berjudul "Pers Indonesia di Mata Saya". Erick melihat ada sisi-sisi baru yang diungkap dari buku ini.

Baca juga : Orang Kaya Pilih Singapura

"Jika buku pertama banyak membahas soal perjalanan saya di bisnis media, maka buku ini mengulas berbagai hal baik hidup hingga karier," lanjutnya.

Pria kelahiran Jakarta itu menyebut, banyak informasi yang ditulis dalam buku ini berisi peristiwa yang tidak tersorot atau diketahui media. Sebagai bagian dari transparansi, Erick sengaja menuangkan informasi tersebut dalam buku ini apa adanya.

"Saya mengapresiasi karya Saudara Sammy, meskipun tentu saja apa yang dituliskan oleh Sammy adalah fakta-fakta tentang saya yang dipahami dan ditafsirkan oleh penulis. Oleh karena itu, mungkin buku ini bisa jadi jendela buat publik untuk mengetahui life journey dari seorang Erick Thohir," ungkap dia.

Seperti halnya biografi, lanjut Erick, tentu saja tak mungkin merekam secara utuh seluruh sisi kehidupan seorang manusia. Namun, ia menyebut buku ini mewakili sebagian besar apa yang ia jalani dalam hidup selama ini. Bagi Erick, buku ini berguna juga sebagai cermin untuk melihat apa yang kurang, atau harus dikoreksi, karena sebagai manusia tentu tak lepas dari kekurangan dan kelemahan.

Baca juga : Bank DKI Perluas Pasar Kredit Konsumer

"Semoga apa yang baik bisa diambil oleh pembaca, dan yang buruk ditinggalkan bagi saya untuk diperbaiki," ucap Erick.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.