Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Minat masyarakat Indonesia berbelanja produk impor mulai berkurang. Saat ini, masyarakat semakin menyukai belanja produk lokal, khususnya yang dijual secara online.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Banten, yang disiarkan secara virtual, kemarin.
“Yang menarik, ternyata sekarang rakyat kita lebih memilih (belanja) produk lokal daripada impor. Ini akan membangun kebersamaan kita,” ucap Luhut.
Pernyataan itu diungkapkan Luhut berdasarkan data survei lembaga Nielsen, 80 persen konsumen belanja online menganggap asal produk yang mau dibelinya sangat penting. Dan cenderung membeli produk lokal daripada impor.
Baca juga : KTNA Jabar Bantah Isu Pupuk Langka
Selain itu, program Bangga Buatan Indonesia yang terus dikampanyekan Pemerintah sudah banyak diketahui konsumen belanja online. Setidaknya, 67 persen konsumen sudah tahu dan mengenali Gernas BBI.
Luhut pun memaparkan capaian Gernas BBI sampai Desember 2022. Menurutnya, sampai Desember 2022 sudah ada 21,4 juta unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang masuk ke ekosistem digital di bawah Gernas BBI.
“Targetnya, 30 juta UMKM akan masuk ke ekosistem digital tahun 2024,” kata Luhut.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengharapkan sektor konstruksi, transportasi, penyediaan makanan dan minuman, akomodasi, serta berbagai sektor berbasis UMKM menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tahun 2023.
Baca juga : Jangan Sampai Rakyat Lapar
“Untuk daya beli masyarakat dan konsumsi dalam negeri bakal didorong dengan Gernas BBI, pembiayaan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan percepatan realisasi belanja barang dan jasa Kementerian/Lembaga pada kuartal I-2023,” kata Airlangga di Jakarta.
Adapun dalam jangka panjang, lanjut Airlangga, Pemerintah terus memastikan belanja reformasi struktural guna mendukung daya saing dan iklim usaha di Indonesia.
Dua langkah yang dilakukan, yaitu melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja dan mempercepat sistem perizinan usaha berbasis risiko.
Seperti diketahui, untuk mempercepat peningkatan penggunaan produk dalam negeri, produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi guna mensukseskan Gernas BBI, Presiden Jokowi telah mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi, dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Baca juga : Bantu Rakyat, PUPR Lanjutkan Program Bedah Rumah
Pendanaan untuk percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri, produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam rangka mensukseskan Gernas BBI pada pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan/atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan-perundang-undangan. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya