Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

HT Apresiasi Perhatian Presiden Terhadap Nasib Media

Sabtu, 11 Februari 2023 21:20 WIB
Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo. (Foto: Ist)
Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo atau HT mengapresiasi perhatian, dukungan dan nasionalisme yang ditunjukkan Presiden Jokowi terhadap konten yang dikonsumsi publik dan keberlangsungan iklan industri media nasional pada Hari Pers Nasional 2023.

"Saya sepakat dan berterima kasih atas perhatian, dukungan dan nasionalisme yang ditunjukkan Presiden Jokowi atas konten yang dikonsumsi anak bangsa dan pertumbuhan serta keberlangsungan industri media nasional," kata HT dalam keterangan resminya, Sabtu (11/2).

Pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 9 Februari 2023 di Deli Serdang, Sumatera Utara, Presiden  menyampaikan kesedihannya dan menyadari industri media konvensional menghadapi tantangan yang semakin berat, salah satunya terkait belanja iklan media, yang disebutnya turun 60 persen dan diambil oleh media digital, terutama oleh platform-platform asing. 

"Ini sedih lho kita," kata Jokowi saat menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional di Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis (9/2).

Baca juga : Antisipasi Kenaikan Harga Beras Di Jateng, Ganjar Akan Kontrol Hasil Panen

Kondisi ini, lanjutnya, membuat keuangan media konvensional akan semakin berkurang. "Larinya pasti ke sana (platform digital asing)," kata kepala negara.

Jokowi memaparkan meski sebagian media konvensional sudah mengembangkan diri ke media digital, namun dominasi platform asing dalam mengambil belanja iklan ini telah menyulitkan media dalam negeri.

Terkait perlunya dukungan negara atas perlindungan konten yang dikonsumsi publik dan keberlangsungan industri media nasional, HT mengamini Presiden Jokowi.

Mengacu pada sikap Jokowi tersebut, HT menyoroti dan menilai bahwa migrasi televisi analog ke digital melalui kebijakan pemadaman siaran analog atau Analog Switch Off (ASO) terlalu dipaksakan dan diputuskan sepihak oleh Menkominfo Johnny G. Plate.

Baca juga : Amini Pernyataan Presiden, Dewan Pers Ungkap 2 Masalah Utama

Pasalnya, kebijakan ASO itu sangat berseberangan dengan perhatian dan dukungan yang ditunjukkan Presiden terhadap industri media nasional. "Kebijakan ASO di seluruh Pulau Jawa oleh Menkominfo mengakibatkan banyak pemirsa televisi yang tidak bisa nonton televisi, kecuali menggunakan STB, Set-Top-Box. Akhirnya, publik banyak beralih nonton konten di platform digital asing," kata HT.

Padahal, kata HT, konten media nasional senantiasa mendapat pengawasan dari Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia, Lembaga Sensor Film dan lain-lain guna bersama-sama bertanggung jawab melindungi konten yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Sebaliknya, dengan platform asing.

"Bila masyarakat belum siap, seharusnya Kominfo menerapkan simulcast dalam arti siaran televisi analog dan digital berjalan bersamaan sampai masyarakat siap untuk migrasi atau analog switch off," kata HT.

Selanjutnya, HT menjelaskan buntut dari kebijakan ASO di seluruh Pulau Jawa pendapatan televisi turun sebanyak 40 persen. "Pendapatan televisi turun 40 persen setelah pemberlakuan ASO di seluruh Pulau Jawa oleh Menkominfo. Padahal, televisi nasional dioperasikan oleh pelaku usaha nasional. Akhirnya, larinya ke plaform digital asing," kata HT.

Baca juga : HNW Apresiasi Peran NU Untuk Indonesia Dan Dunia

HT pernah menyampaikan dalam media sosialnya pada 4 November 2022 lalu, jika Kominfo ingin cepat, TV analog sebaiknya dilarang diperjualbelkan di pasar, sehingga pada saat masyarakat membeli TV baru, yang dibeli otomatis TV digital.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.