Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cycling de Jabar Jadi Ajang Persiapan Atlet Jelang Kejurnas Balap Sepeda 2024
- Man. City Vs Man. United, The Citizens Mau Pecahkan Rekor
- Rinov Dan Pitha Melaju, Putri KW Angkat Koper
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
Airlangga: DHE Ditahan 3 Bulan Bisa Hasilkan Rp 606 T
Diparkir 6 Bulan Hasilnya Lebih Dongkrak Ekonomi
Rabu, 15 Februari 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah tetap optimistis ekonomi Indonesia tumbuh positif. Hal ini berdasarkan berbagai indikator domestik dan eskternal untuk menghadapi perekonomian global ke depan.
Menurut Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, beberapa indikator sektor riil yang dirilis pada Januari 2023 menunjukkan Indeks Kepercayaan Konsumen bergerak di level optimistis, yakni 123,0. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur juga berada di level ekspansif yakni 51,3.
Sedangkan indikator eksternal juga menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia. Ini terlihat dari peningkatan Cadangan Devisa per Januari 2023 sebesar 139,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Baca juga : Mahfud Pastikan RKUHP Dengarkan Masukan Banyak Pihak
Airlangga mengatakan, untuk meningkatkan cadangan devisa, Devisa Hasil Ekspor (DHE) harus parkir di Indonesia. Nantinya akan diwajibkan 3 bulan ditahan di Indonesia, dari aturan sebelumnya yang hanya ditahan satu bulan di dalam negeri.
“Nah, yang ditahan itu sekitar 30 persen dari angka hitungan. Dari situ kita bisa me-reserved satu tahun itu 40 miliar dolar AS (Rp 606 triliun- kurs Rp 15.156) sampai 50 milliar dolar Amerika Serikat (AS). Kalau itu kita lakukan, jadi hal yang luar biasa,” jelas Airlangga dalam B-Universe Economic Outlook 2023 yang digelar di Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, Pemerintah sedang menyiapkan stimulus dengan Menteri Keuangan, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca juga : Harga BBM Sudah Dinaikin Subsidi Masih Bengkak Aja
Pasalnya, dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), hal itu sudah dimasukkan dan untuk mengatur lalu lintas devisa.
“Bukan hanya dicatat. Ini terobosan, transformasi yang dilakukan Pemerintah. Dan ini sifatnya antisipatif,” ucap Airlangga.
Sejumlah kebijakan utama lainnya yang juga dipersiapkan Pemerintah menghadapi perekonomian ke depan, yakni terkait bauran kebijakan fiskal dan moneter yang tepat, Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja.
Baca juga : Ketum Golkar: Mudik Lebaran Dongkrak Ekonomi
Selain itu, Pemerintah juga berkomitmen melakukan transformasi ekonomi untuk mencapai visi Indonesia 2045 melalui peningkatan hilirisasi industri dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Salah satunya melalui Program Kartu Prakerja yang menjadi game changer di masa pandemi Covid-19.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya