Dark/Light Mode

Wuzzz...BSI Melesat Jadi Bank Terbesar Ke-6 Di Indonesia

Selasa, 21 Februari 2023 14:48 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Antara)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Torehan positif kinerja perbankan nasional, tak hanya datang dari bank-bank konvensional.

Setelah, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN menunjukkan kinerja cemerlang di sepanjang 2022, kini giliran PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan kinerja ciamik pada tahun yang sama.

BSI yang pendiriannya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, berhasil melesat menjadi bank terbesar ke-6 di Indonesia. Meloncati CIMB Niaga.

"Alhamdulillah, kinerja BSI sepanjang tahun lalu tumbuh signifikan. Kita bisa lihat dari laba bersih BSI, yang mencapai Rp 4,26 triliun atau tumbuh 40,68 persen secara year on year (yoy) di akhir 2022," ujar Erick di Jakarta, Selasa (21/2).

Pertumbuhan BSI merupakan buah kerja keras dari transformasi perusahaan, yang berdampak besar pada aspek efisiensi.

Erick menyebut, merger yang dilakukan dua tahun lalu, membuahkan hasil yang positif.

Baca juga : Total Media Ventures Buka Kantor di Indonesia

Per kuartal IV 2022, total aset BSI tumbuh 15 persen menjadi Rp 306 triliun. Dana pihak ketiga (DPK), naik 12 persen (yoy) menjadi Rp 261,49 triliun. Sementara pembiayaan BSI, tumbuh 21 persen (yoy) menjadi Rp 208 triliun.

Dari sisi kualitas aset, rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) Gross bergerak menurun, dari 2,93 persen menjadi 2,42 persen per Desember 2022.

Seiring penurunan itu, NPF Net susut 0,87 persen menjadi 0,57 persen. Sedangkan pencadangan yang digambarkan NPF Coverage, naik dari 148,87 persen menjadi 183,12 persen.

"Dengan capaian ini, BSI berhasil naik satu peringkat menjadi bank nomor enam terbesar di Indonesia," ucap Erick.

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengaku gembira, dengan peningkatan kinerja dan pertumbuhan aset BSI tembus ratusan triliun.

Melalui akses perbankan yang kuat, BSI diharapkan mampu seperti BRI yang mendampingi dan meningkatkan skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Baca juga : IMI Akan Hadirkan 3 Sirkuit Balap Internasional di Indonesia

Erick menaruh harapan besar kepada BSI, untuk menjadi wadah dan ekosistem bagi industri halal nasional.

Menurutnya, penguatan akses pembiayaan dapat berdampak luas pada kemajuan industri halal nasional.

"Dalam pengembangan ekonomi, financial gains itu paling penting. Market besar Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, harus menjadikan kita sebagai pemain industri halal dunia. Bukan hanya sekadar penonton bagi industri halal negara lain," papar Erick.

Erick meyakini, pertumbuhan positif itu tak hanya memperkokoh BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.

Dia menargetkan, BSI yang saat ini menempati peringkat 14 bank syariah dunia, dapat masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar dunia pada 2025.

"Bismillah, dengan kerja keras, kolaborasi, dan konsistensi dalam mengembangkan industri halal, BSI dapat sejajar dengan bank-bank syariah besar lain di dunia," kata Erick.

Baca juga : Sah, IMI Kukuhkan Jokowi Sebagai Bapak Otomotif Indonesia

Terkait hal tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan rasa syukurnya, atas capaian yang sangat impresif di tahun kedua.

Ini adalah kombinasi dari hasil kerja yang solid dan strategi respon yang tepat (strategic response) BSI di tengah berbagai tantangan ekonomi di sepanjang 2022.

"Memasuki usia dua tahun, BSI telah menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia. Baik dari sisi jaringan, customer based, capital untuk dapat melayani umat dan nasabah," tutur Hery.

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia,

BSI terus mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem dalam negeri, mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan dan industri manufaktur lainnya. Terlebih, Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar dunia. 

“Alhamdulillah, di tahun kedua sejak berdiri, BSI mampu mencetak laba impresif. Pencapaian ini membuktikan tepatnya strategic response BSI, untuk meraih pertumbuhan bisnis yang sehat, penghimpunan dana masyarakat, menjaga sustainability pertumbuhan yang fokus pada aspek likuiditas. Terutama pertumbuhan dana murah, serta menjaga kualitas aset," papar Hery. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.