Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementerian ESDM Ajak Mahasiswa Manfaatkan Energi Baru Terbarukan

Rabu, 1 Maret 2023 16:42 WIB
Peluncuran Program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (GERILYA) Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 4.
Peluncuran Program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (GERILYA) Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 4.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan Program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 4. Gerakan ini melanjutkan keberhasilan dua batch yang telah dilaksanakan sebelumnya pada tahun 2021 dan 2022.

Program ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengupayakan transisi energi dengan menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 29% pada tahun 2030 dengan kemampuan sendiri atau 41% dengan bantuan internasional.

"Ada dua isu mengapa kita harus mengupayakan transisi energi. Yang pertama untuk kepentingan Indonesia. Saat ini untuk listrik 86 persennya dari energi fosil, dan suatu saat akan habis. Dengan adanya transisi energi, kita ingin agar kualitas akan ketahanan dan kemandirian energi nasional meningkat, tidak lagi tergantung pada energi fosil. Kita punya sumber energi terbarukan, dan itu berlimpah. Artinya kalau kita ingin transisi dari fosil ke non-fosil, sumbernya sudah ada," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana, pada Launching Program Gerilya  MSIB Batch 4, di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (1/3).

Isu yang kedua adalah adanya tekanan global bahwa saat ini perubahan iklim dan cuaca susah diprediksi, bahkan di negara tropis seperti Indonesia. Hal itu, karena adanya pemanasan global, akibat banyaknya GRK yang naik dan kemudian membuat suhu bumi naik, tidak saja tinggi permukaan laut yang naik, tetapi cuaca juga tidak dapat diprediksi, dan itu sudah dirasakan.

"Sebagai warga negara bumi, juga harus berkontribusi memeliharanya dengan cara ikut menahan agar suhu bumi tidak naik terus, dan ikut sudah disepakati pada COP 21 lalu, sampai kemudian di G20 isu transisi energi mengemuka. Itu ujungnya adalah bagaimana kita berkontribusi agar suhu bumi tidak makin naik, kita targetkan 1,5 derajat celcius dan untuk saat ini kenaikannya mencapai 1,1 derajat celcius," tegas Rida.

Baca juga : Ini 5 Alasan Anak Muda Idolakan Anies Baswedan

Rida juga menegaskan, bahwa Kementerian ESDM sangat serius dalam mengupayakan transisi energi. Keterlibatan anak muda tentunya sangat penting bagi estafet transisi energi yang akan dilakukan Pemerintah.

"Di satu sisi, adik-adik punya saluran untuk menyalurkan 'ide maupun hobi'. Di sisi lain, Pemerintah memiliki kewajiban agar estafet pelaksanaan transisi ini bisa mulus. Karena pada saatnya nanti, adik-adik ini yang akan menjadi pemimpin negeri. Nanti semua akan berperan untuk isu ini," ujarnya.

Rida pun berharap bahwa program ini akan melahirkan aktivis energi bersih dari kalangan generasi muda, sehingga transisi energi tidak hanya sekedar harapan. Di pundak generasi penerus kita pengembangan energi bersih dan ramah lingkungan dapat terealisasi secara maksimal.

"Saya senang, karena adik-adik tidak berangkat dari orang teknis saja, tetapi berasal dari semua bidang ilmu, karena ini harus dirancang tidak hanya oleh engineer, tapi juga harus yang mengerti kebijakan publik dan hubungan internasional. Semua diperlukan komponen itu dalam merancang sesuatu yang baik bagi Indonesia. Pasti 2045 kita masuk era Indonesia Emas. Tidak sekedar belajar, tetapi juga dilihat dari kepentingan makronya, hari ini hingga 5-10 tahun lagi saya ada di mana. Sangat banyak isu yang terkait dan tolong yakini bahwa kita tidak bisa kerja sendirian," tegasnya.

Pada kesempatan sama, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nizam menyampaikan, bahwa Program GERILYA MSIB Batch IV akan memberikan pengalaman yang bermanfaat untuk menyiapkan para mahasiswa dalam mengenal dunia kerja.

Baca juga : Dukung Net Zero Emission, Frisian Flag Gunakan Energi Terbarukan dari PLN

"Alhamdulillah kita bisa meluncurkan program GERILYA, sebagai bagian dari program MSIB bagian dari Program Belajar Kampus Merdeka Batch IV. Program Gerilya ini sangat bagus, dalam arti selain menyiapkan adik-adik mahasiswa untuk mengenal dunia kerja, juga mengantar adik-adik mengenal ekonomi baru, ekonomi berbasis pada renewable energy. Pelatihan dan pengalaman yang diperoleh melalui program Gerilya  tentu sangat bermanfaat bagi adik-adik mahasiswa," ujar Nizam.

Sementara Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia, Brian Dusza mengatakan, bahwa Program GERILYA MSIB Batch IV adalah cara terbaik untuk melibatkan generasi muda dalam upaya percepatan transisi energi.

"Amerika Serikat senang untuk terus menjalin kemitraan yang kuat dengan Pemerintah Indonesia dalam pembangunan masa depan rendah karbon. Program magang Gerilya MSIB 4 merupakan cara terbaik untuk melibatkan generasi muda, generasi pemimpin energi Indonesia selanjutnya, dalam mengatasi tantangan dan mengoptimalkan peluang transisi energi," tuturnya.

Senada, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Andriah Feby Misna mengatakan, bahwa program transisi energi membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, utamanya dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni guna memberikan dukungan bagi industri Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dalam negeri.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM mahasiswa dalam bentuk pembekalan dan pengalaman teknis dan praktis yang mencakup perencanaan, komersialisasi, dan pemasangan PLTS, yang saat ini diminati oleh dunia usaha dan sektor industri. Program GERILYA dapat meningkatkan peran serta anak muda dalam mendukung pencapaian energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025," tandas Feby.

Baca juga : Lionel Messi Dinobatkan Jadi Pemain Pria Terbaik Dunia

Sebagai informasi, Program Gerilya  pada Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023 tergabung dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 4, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek yang ditujukan bagi mahasiswa program studi eksakta/sosiohumaniora minimal semester 6 dan hasil pembelajarannya nanti dapat dikonversi setara dengan 20 SKS.

Sebanyak 2.456 pendaftar dari 280 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia telah diseleksi, dengan hasil 62 mahasiswa dari 34 Perguruan Tinggi dinyatakan lulus tahap seleksi Gerilya . Dari jumlah mahasiswa yang lulus tahap seleksi, 24 orang atau 38% di antaranya adalah perempuan. Hal ini merupakan wujud komitmen kesetaraan gender (gender equality) dalam pelaksanaan program Gerilya  MSIB Batch 4.

Kementerian ESDM menghadirkan Program Gerilya untuk memberi ruang bagi mahasiswa agar dapat berkontribusi langsung bagi transisi energi Indonesia. Selama penyelenggaraan 2 batch sebelumnya, mahasiswa Gerilya  telah berkontribusi dalam perencanaan, pemasangan, hingga operasi dan pemeliharaan berbagai jenis PLTS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya terlibat langsung dalam penyiapan dan perencanaan PLTS Terapung Cirata yang akan menjadi PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.