Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KCI Krisis Armada Tahun Ini

Buruan Impor Kereta Atau Penumpang KRL Telantar

Kamis, 2 Maret 2023 07:30 WIB
Penumpang kereta rel listrik (KRL) atau
Penumpang kereta rel listrik (KRL) atau "commuterline" mengantre keluar dari peron Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (17/2/2023) malam. PT KAI Commuter Indonesia (KCI) mencatat sebanyak lebih dari delapan juta orang menjadi pengguna KRL selama dua pekan pertama Februari 2023. (ANTARA FOTO/Paramayuda/tom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengimpor KRL (Kereta Rel Listrik) bekas asal Jepang, mesti didukung semua stakeholder terkait. Sebab, kebutuhannya sangat mendesak mengingat jumlah penumpang mengalami peningkatan signifikan. Sementara, industri dalam negeri tidak mampu memproduksinya.

Menurut Ketua Bidang Ad­vokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indo­nesia (MTI) Djoko Setijowarno, jumlah penumpang KRL mulai kembali meningkat pasca dicabut­nya PPKM (Pemberlakuan Pem­batasan Kegiatan Masyarakat).

Sehingga peningkatan jumlah penumpang tersebut harus diim­bangi dengan kondisi kereta yang prima. Padahal fakta di lapangan, ada sejumlah KRL yang sudah harus dipensiunkan.

Dan kebetulan, kata Djoko, kebutuhan kereta tidak dapat dipenuhi dari dalam negeri, khususnya oleh PT Industri Kereta Api (INKA). Karena mereka baru bisa (memenuhi produksi) di tahun 2025.

Baca juga : Pelayanan KRL Jabodetabek: Ratusan Ribu Penumpang Per Hari Bakal Telantar

“Sementara KCI, butuh kereta tahun ini. Toh, nggak apa-apa juga kereta bekas Jepang. Se­lama ini KRL juga pakai kereta bekas,” beber Djoko saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Karena itu, ia berharap, pengadaan kereta melalui impor disetujui semua stakeholder terkait. Apalagi Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Tho­hir sudah turun tangan untuk menyelesaikan hal tersebut.

Djoko yakin, keputusan KCI mengimpor kereta bekas pasti tetap mengedepankan asas ke­selamatan dan keamanan bagi penggunanya.

“Kereta bekas masih bisa digunakan antara 10 sampai 15 tahun. Jadi pilihannya cuma dua, mau berhenti beroperasi, lalu penumpang telantar, atau datangkan kereta supaya opera­sional jalan terus,” ingatnya.

Baca juga : MSIG Indonesia Luncurkan Asuransi Kendaraan Dengan Layanan Telematika

Sebagai informasi, KCI tengah menunggu kepastian dari Kementerian Perdagangan (Ke­mendag) dan Kementerian Per­industrian (Kemenperin), soal izin impor 10 rangkaian kereta pengganti untuk 10 trainset KRL Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang bakal pensiun di 2023.

Terpisah, PH&H Public Policy Interst Group, Agus Pambagio menegaskan, KRL Jabodetabek harus selalu siap mengantar sekitar satu juta penumpang setiap hari, secara aman, nyaman dan tepat waktu.

Menurutnya, kesiapan itu harus meliputi kehandalan operasi, berkeselamatan dan berke­nyamanan bagi pengguna KRL Jabodetabek.

Saat ini ada sebanyak 1.150 unit kereta KRL Jabodetabek yang dikelola PT KCI. Namun, tahun ini akan ada 10 rangkaian dan 16 rangkaian di tahun 2024 KRL Jabo­detabek yang harus dipensiunkan.

Baca juga : 85 WNI Korban Gempa Turki Bakal Pulang Ke Tanah Air

“PT KCI harus segera meme­san rangkaian KRL baru atau bekas sebagai penggantinya, karena KRL sudah menjadi an­dalan publik,” kata Agus melalui siaran pers, yang diterima Rakyat Merdeka, kemarin.

Namun, Agus yang juga pengamat Kebijakan Publik itu memaklumi dilema yang ada. Di satu sisi, kata dia, Pemerintah in­gin PT KCI memesan KRL Jabo­detabek dari PT INKA. Namun di sisi lain, INKAbaru sanggup menyediakan KRL pesanan PT KCI di tahun 2025 dengan harga yang tinggi. Dan proses perizinan impor KRL bekas ternyata sangat rumit birokrasinya.

Di kesempatan berbeda, Men­teri BUMN Erick Thohir menunjukkan dukungannya pada rencana PT KCI, untuk mengimpor 10 trainset KRL bekas asal Jepang.

“Ini masalahnya belum ada komunikasi saja. Insya Allah, saya yakin saling mendukung,” ucapnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.