Dark/Light Mode

Skema Pre-Financing Kopontren Al-Ittifaq Dukung Rantai Pasok Pangan Berbasis Koperasi

Senin, 6 Maret 2023 19:50 WIB
Menkop UKM Teten Masduki saat mendampingi Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Ponpes Al-Ittifaq, Rancabali, Bandung, Jabar, Senin (6/3). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki saat mendampingi Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Ponpes Al-Ittifaq, Rancabali, Bandung, Jabar, Senin (6/3). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan dialog antara Presiden Jokowi dan para petani. Dihadiri sebanyak 300 petani binaan Koperasi Al-Ittifaq, 60 pondok pesantren terafilasi Koperasi Al-Ittifaq, dan 28 Koperasi sektor pertanian.

Salah satu petani yang hadir, Hasan Kanji menyampaikan uneg-unegnya di hadapan Presiden Jokowi dan Menteri Teten. Hasan yang merupakan alumni Ponpes Al-Ittifaq menerapkan pola tanam yang diajarkan pesantren, dengan mengelola lahan seluas 4 ha menghasilkan 2,5 ton produk cabai merah besar setahun.

"Karena dari segi obatnya naik, maka kebutuhan juga naik. Kami melakukan arahan dari Kopontren Al-Ittifaq dengan menerapakan disebut intergated farming system, sehingga mampu menghasilkan pupuk sendiri untuk tanaman," jelasnya.

Yanti, anggota dan alumni Kopontren Al-Ittifaq telah melakukan kerja sama sejak 2010, telah mampu membangun koperasi khusus penyuplai sayuran.

Dibantu pinjaman dana dari LPDB-KUMKM, ia memperoleh green house menghasilkan sayuran yang semula hanya dua jenis yautu kangkung, dan kacang panjang, bertambah seperti timun, tomat hingga bumbur dapur seperti kunyit, lengkuas dan kencur.

"Karena kami belum bisa menghasilkan pupuk sendiri jadi masih beli. Kami membutuhkan infrastruktur tambahan, dan pelatihan bagi kelompok tani untuk belajar dengan lahan sama bisa menghasilkan produk berlimpah," ujarnya.

Baca juga : Airin Dukung Ratu Ati Marliati Dan Isra Mi’raj

Menanggapi pernyataan dari para petani, Presiden Jokowi mengatakan, konsep pertanian yang berangkatnya tidak dari produksi, tapi berangkatnya dari permintaan pasar, memiliki manfaat besar yang kemudian diproduksi di sekitar pondok pesantren, dan membuka jalan bagi para petani.

"Kesulitan yang diminta tadi Kemenkop UKM bersama Bank Indonesia (BI) mohon bisa dibantu, Medco juga diharapkan membantu," sebut Presiden Jokowi.

Menurutnya Menkop UKM membantu dari sisi pembiayaan. Ini bukan masalah modal atau uang, tapi masalah management, dipinjami uang berapa pun bisa dilakukan tapi kalau managementnya kurang baru berapa tahun sudah tutup.

"Saya berharap konsep matang ini bisa dilakukan atau ditiru di semua koperasi, induk saja sampai berhasil," sebut Presiden Jokowi.

Mengenai pupuk, ia menegaskan, kesulitan pupuk terjadi di semua negara, disebabkan supply bahan pupuk dari Rusia dan Ukraina sedang bermasalah. Jika supplai kurang, sudah pasti harga naik.

"Pupuk urea melalui Pupuk Iskandar Muda sudah dibangun di Aceh tapi itu juga kurang. Akan buka lagi industri pupuk di Papua Barat karena bahan bakunya di sana," ujar Presiden Jokowi.

Baca juga : Kajol Indonesia Dukung Ganjar Lakukan Pengecatan Separator Hingga Bersih-Bersih

"Saya ingin berikutnya ada perkembangan. Saya undang 6 bulan lagi ke Istana, tapi sudah harus ada perkembangan dari pertemuan hari ini," pintanya.

Peningkatan Omzet

Adapun beberapa fungsi Kopontren Al-Ittifaq sebagai sebuah ekosistem bisnis yang terhubung dari hulu hingga ke hilir antara lain konsolidasi petani kecil, termasuk mengonsolidasikan pengusaha dan petani untuk bertanam sesuai kepastian pasar, hingga kepastian panen.

Fungsi pendampingan termasuk pelatihan dan pembinaan kemampuan teknis hingga manajemen agrikultur melalui Alif Learning Center (ALEC), dan manajemen keuangan petani yang membantu petani mengelola keuangan, tabungan, dan secara kolektif memitigasi potensi risiko gagal panen.

Di samping itu, sebagai agregator produk yang mengagregasi produk hasil pertanian para anggota sehingga terjaga kualitas kuantitasnya, dan offtaker yakni membeli langsung dan membayar tunai ke petani, memberikan kepastian pendapatan dari hasil pertanian.

Teten mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa skema bisnis yang telah berjalan di Kopontren Al-Itifaq memberikan berbagai perubahan besar bagi para petani. Di antaranya terciptanya pertanian terencana, kepastian pasar, penguatan akses pembiayaan dari perbankan, dan pemenuhan suplai kebutuhan pangan.

Baca juga : DPR Dukung Menteri Teten Benahi Koperasi

“Adanya kepastian pasar yang didapatkan oleh para petani melalui Kopontren Al-Ittifaq, menumbuhkan kepercayaan perbankan untuk menyalurkan pembiayaan secara langsung pada petani kecil melalui skema KUR Klaster, yang dalam hal ini disalurkan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI,” kata Teten.

Saat ini Kopontren Al-Ittifaq telah berjejaring dengan 90 pondok pesantren, dan memiliki Lebih dari 1.200 anggota yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia, yakni Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jogja, Lampung, hingga Riau.

Melalui skema pre-financing, Kopontren Al-Ittifaq mengalami kenaikan omzet dan aset yang siginifikan, yakni omzet yang saat ini berjumlah Rp 11,91 miliar atau meningkat 31 persen dari tahun 2019, serta aset yang sekarang berjumlah Rp 56,1 miliar atau meningkat 28 persen dari tahun 2019.

Teten memastikan, skema pembiayaan rantai pasok berbasis koperasi (pre-finance) juga mampu memberikan dampak yang signifikan, terhadap kapasitas produksi para petani untuk didistribusikan ke pasar modern. Antara lain dari yang sebelumnya di tahun 2019 hanya mampu mengirim 2,3 ton per hari, pada tahun 2022 Kopontren Al-Ittifaq mampu mengirim hasil produksi petani sebanyak 6,3 ton per hari.

Saat ini, kebutuhan pasar modern sayur dan buah adalah 70 ton per hari, namun sayangnya baru dapat dipenuhi 6,3 ton oleh Kopontren Al-Ittifaq.

"Untuk itu, melalui pengembangan pembiayaan rantai pasok berbasis koperasi (pre-financing), Kopontren Al-Ittifaq diproyeksikan mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 10 kali lipat bersama dengan 40 koperasi sejenis agar dapat memenuhi kebutuhan pasar modern," pungkas Teten. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.