Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Saat Ini Masih Terlalu Rendah

Pemerintah Segera Umumkan HPP Gabah Terbaru

Kamis, 9 Maret 2023 18:03 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyaksikan panen raya padi, di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3). (Foto: Humas Setkab)
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyaksikan panen raya padi, di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3). (Foto: Humas Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, saat ini pemerintah tengah menghitung harga pokok pemerintah (HPP) gabah dan beras. Menyusul turunnya harga gabah kering panen (GKP), seiring panen raya di sejumlah wilayah di Tanah Air.

“Ini di banyak provinsi kan baru panen raya. Tadi, saya tanya langsung kepada para petani, harga gabah kering panen (GKP)-nya jatuh di harga Rp 4.200. Memang terlalu rendah," papar Jokowi usai menyaksikan panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3).

"Saat ini, pemerintah sedang menghitung. Nanti, akan segera diumumkan oleh Badan Pangan Nasional, harga GKP-nya ini harusnya berapa,” imbuhnya.

Baca juga : Pemerintah Bersih Dan Bebas Korupsi

Dalam menetapkan harga tersebut, pemerintah memperhatikan biaya setiap komponen produksi. Mulai dari sewa lahan, pupuk, dan lainnya.

"Kita punya hitung-hitungan cost dalam setiap komponen produksi beras. Ini sudah kelihatan semuanya. Baik mengenai sewa lahan, pupuk, bibit, dan lain-lain. Itu sudah ketemu,” jelas Jokowi.

Dengan perhitungan tersebut, Presiden ke-7 RI mengharapkan harga di tingkat petani, pedagang, hingga konsumen dapat berada pada posisi yang wajar.

Baca juga : Kebut Ekosistem Kendaraan Listrik, Pemerintah Kasih Bantuan Pembelian Mulai Maret

“Kita harapkan, harga gabah di petani itu wajar. Harga beras di pedagang itu wajar, harga pembelian beras oleh masyarakat juga pada posisi yang wajar. Semuanya mendapatkan manfaat dan keuntungan dari perhitungan itu,” beber Jokowi.

Pupuk

Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong produksi pupuk dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Baca juga : Syarat Rekomendasi Paspor Umrah Dicabut, Kemenag: Semoga Memudahkan Jemaah

“Kita tahu, kebutuhan pupuk secara nasional itu kurang lebih 13 juta ton, pabrik-pabrik industri pupuk kita memproduksi baru 3,5 juta ton, dan kemarin tambah di Pupuk Iskandar Muda 570 ribu ton. Ada tambahan,” paparnya.

Dia mengakui adanya kendala dalam rantai pasok pupuk global, yang dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina.

"Memang, kita masih kurang pupuknya. Ini yang nanti akan segera kita usahakan. Tapi, kita semua juga harus tahu, bahan baku pupuk diproduksi Rusia dan Ukraina, negara yang saat ini sedang berperang," pungkas Jokowi. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.