Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Partai Garuda Yakin, Pemerintah Bisa Segera Berantas KKB

Rabu, 22 Februari 2023 14:38 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi meyakini, pemerintah bisa segera memberantas kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dasarnya, pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengatakan, aparat sudah mengepung kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan akan menyerbu.

Namun, penyerbuan gagal karena di sana ada seorang sandera dari Selandia Baru. Negeri Kiwi itu tidak mau persoalan tersebut diselesaikan dengan kekerasan, karena bisa menjadi urusan internasional.

Baca juga : Jenderal Sigit Komitmen Genjot Pelayanan Publik

"Pernyataan ini membuktikan bahwa kita sangat bisa dan mudah untuk memberantas kelompok OPM. Jika nanti WNA tersebut sudah selamat, maka segera bumihanguskan kelompok OPM. Tidak ada alasan lagi, bahwa OPM sering berbaur dengan warga, sehingga sulit diberantas," tegas Teddy, Rabu (22/2).

Dia menyatakan, pemerintah tidak perlu takut dengan HAM internasional maupun lokal. Sebab, KKB sendiri dinilainya tidak menghormati HAM.

"Mereka menginjak-nginjak HAM, membunuh warga negara Indonesia, lalu mereka dilindungi dengan HAM dan kita sebagai negara merdeka yang dirugikan malah dibelenggu dengan HAM," ucap pria yang juga menjabat Juru Bicara Partai Garuda ini.

Baca juga : Lestari Imbau Pemerintah Siapkan Sejak Dini Keamanan Jalur Mudik

"Sudah cukup, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak membumihanguskan OPM," sambung Teddy.

Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan aparat gabungan TNI-Polri hampir saja menyerang OPM untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens.

Namun, hal tersebut urung dilakukan setelah ada permintaan dari Pemerintah Selandia Baru. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.