Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan sering menekankan pentingnya memaksimalkan kemampuan sumber daya manusia. Salah satu caranya melalui literasi. Tolok ukur kemajuan bangsa dilihat dari tingkat indeks literasinya.
“Budaya literasi adalah soal habit (kebiasaan). Masalah sumber informasinya apakah dari media fisik atau digital itu hanyalah persoalan teknis,” jelas Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, pada gelaran Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Lampung, Senin (20/3).
Indonesia wajib mencermati bonus demografi yang akan diterima dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang. Apakah turut mendorong kemajuan literasi masyarakat atau tidak? Karena percuma jika potensi yang dimiliki tidak sanggup menjadikan kualitas manusia Indonesia menjadi unggul dan berdaya saing.
Baca juga : Kreatif! Pelajar Papua Binaan Litbang BIN Kembangkan Gadget Dan Laptop Sendiri
“Kita sudah merdeka selama 77 tahun. Masyarakat Indonesia harus membuktikan dirinya mampu memproduksi barang atau jasa yang memiliki manfaat tinggi di dunia internasional. Berani menjadi negara produsen, bukan konsumen,” terang Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando.
Oleh karena itu, pemerintah mendorong aktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk lebih berkreasi, berinovasi, dan produktif. Pada 2022, pemerintah telah menggelontorkan dana APBN untuk kepentingan UMKM sebesar Rp 526 triliun. Belum termasuk yang dianggarkan melalui APBD sebesar Rp 536 triliun, dan pos BUMN sejumlah Rp 425 triliun.
Agar pasar UMKM ini meluas, diperlukan teknologi yang menunjang eksistensi, seperti kehadiran media online yang akhir-akhir sering digunakan untuk menjual produk barang/jasa tertentu. Di sinilah diperlukan peran aktif pemerintah daerah dan semua lembaga yang terkait. Mereka harus punya metode baru, konsep, dan teori baru agar UMKM terbantu dalam penyebarluasan produk atau pun kreativitasnya. Dan itu tidak bisa didapat kecuali dengan membaca.
Baca juga : Ketua MPR Dukung 10 Persen APBN untuk Dana Desa
“Ilmu pengetahuan diperoleh dari membaca. Hingga saaat ini tidak ada transfer teori dan praktik dari buku ke otak selain membaca,” tegas Syarif Bando.
Salah seorang pelaku UMKM di Lampung yang berhasil, Mulyadi Alkahfi, mengakui tanpa membaca dan literasi, mustahil produk pisang bekunya dapat dikenal luas dan disukai. Berbeda dengan kebanyakan orang, Mulyadi justru merintis karis dengan modal nol pengalaman. Berawal dari industri rumahan dan tidak punya bekal pengetahuan berbisnis. Beruntung, istrinya memiliki kemampuan bermain media sosial dan online yang dari situlah kemudian produk kemasannya dipasarkan.
“Alhamdulillah, dari membaca setiap perkembangan bisnis, kini bisa diamati untuk dijadikan referensi pengembangan produk,” ucap Mulyadi.
Baca juga : Super Gen-Creation: Upaya Dukung Generasi Muda Kembangkan Usaha Dengan KUR
Ia menambahkan, dalam bisnis tidak hanya berbicara soal produk yang enak. Tapi juga fasilitas penunjang yang lain yang membantu dalam pemasaran, seperti sertifikat halal.
Keberhasilan Mulyadi mengembangkan bisnis pisang bekunya merupakan bukti literasi berjalan. Karena ia mampu memproduksi barang/jasa dari apa yang dibacanya. Terus melakukan kreasi dan inovasi agar kesinambungan bisnisnya berjalan.
“Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) menjadi program yang diandalkan pemerintah, dalam hal ini Perpustakaan Nasional, dalam mendorong masyarakat berlatih kemandirian untuk kesejahteraan hidupnya,” pungkas Pustakawan Utama Sri Sumekar.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya