Dark/Light Mode

Perekonomian Sehat, John Riady: Apresiasi Kinerja Tim Ekonomi

Senin, 3 April 2023 09:00 WIB
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady/Ist
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Perekonomian domestik diyakini tumbuh solid, jauh dari ancaman krisis berkat kebijakan ekonomi yang sinergis dari Pemerintah dan regulator dalam merespons tantangan makro ekonomi global.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady dalam siaran persnya, Minggu (2/4).

Menurut dia, gejolak sektor perbankan di Amerika Serikat dan Eropa tidak lepas dari kondisi global saat ini. Terutama inflasi yang tinggi dan menekan negara-negara maju. Alhasil, Bank Sentral mengerek suku bunga untuk memerangi inflasi tersebut.

"Saat ini perekonomian nasional sangat sehat. Kita harus mengapresiasi kinerja tim ekonomi baik Menteri Keuangan maupun Bank Indonesia serta lembaga lain yang sudah bersinergi," kata John.

Kendati demikian, dia mengatakan, alarm kewaspadaan harus tetap dinyalakan. Apalagi, saat ini masyarakat dunia benar-benar khawatir terhadap imbas inflasi tersebut.

Baca juga : HMI Jayawijaya Apresiasi Kinerja Timsel Calon KPU Papua Pegunungan

Bahkan, mengutip Data Indonesia yang merujuk hasil survei Ipsos pada akhir Maret lalu, inflasi menjadi kekhawatiran terbesar masyarakat dunia. Terutama oleh masyarakat di 12 negara yang mengalami gejolak harga seperti Prancis, Jerman, Britania Raya, Polandia, Turki, hingga Amerika Serikat.

"Tapi, saat ini gejolak harga berhasil diredam oleh berbagai kebijakan Pemerintah. Ini sangat bagus," kata John.

Di sisi lain, saat The Fed dan Bank Sentral Eropa berjibaku mengerek bunga hingga membuat sejumlah bank berjatuhan, kondisi inflasi di Indonesia justru masih tetap terjaga.

"Jadi memang itu yang sedang terjadi dan semua krisis yang kita hadapi 9 bulan terakhir ini, akar masalahnya ya inflasi. Sewaktu pasokan uang seolah disedot Bank Sentral, baru terlihat ada korban dari likuiditas, maka jatuhlah Silicon Valley Bank," kata John.

John mempercayai, bauran kebijakan yang diterapkan Kementerian Keuangan hingga langkah Bank Indonesia dalam stabilisasi moneter masih efektif menjaga tingkat inflasi.

Baca juga : Pesantren Sehat Rayendra Institute Resmi Diluncurkan

“Bahkan, Indonesia sukses menjaga tingkat Inflasi 3 persen,” ujarnya.

Hal itu tercermin dengan penerapan kebijakan bunga acuan BI yang selalu menyasar pengendalian inflasi inti. Saat ini, dengan tingkat bunga acuan 5,75 persen, Bank Indonesia menargetkan inflasi inti sesuai target.

Secara keseluruhan, John menilai perekonomian nasional saat ini sangat solid, sehingga memungkinkan mencapai target pertumbuhan di kisaran 5 persen tahun ini. Sebagai catatan positif lainnya, selama satu dekade, Indonesia juga keluar dari zona ekonomi rentan.

Sejauh ini, Indonesia juga masih bisa menikmati berkah komoditas yang tercermin dari moncernya surplus neraca dagang.

Sebelumnya, momok inflasi juga disinggung Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurutnya, kelarnya pandemi memang disertai potensi inflasi yang menghantam perekonomian negara maju.

Baca juga : Siloam Dukung Pemerintah Tekan Risiko Kanker, John Riady: Kami Ada Di Garda Terdepan

Sri Mulyani menilai, kebijakan Bank Sentral negara-negara maju memang bisa ampuh meredam gejolak inflasi yang tinggi. Namun sebaliknya, hal itu sangat berisiko bagi sektor keuangan, terutama dalam hal penggalangan dana obligasi.

Walau demikian, dia meyakinkan bahwa seluruh otoritas di Tanah Air selalu sigap merespons perkembangan global tersebut.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.