Dark/Light Mode

Waspada Krisis Perekonomian Global

Jokowi: Kita Harus Kerja Keras

Rabu, 18 Januari 2023 07:55 WIB
Presiden Jokowi Presiden membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia Tahun 2023, di Sentul International Convention Centre (SICC), Sentul, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). (Foto: Humas Setkab/Oji)
Presiden Jokowi Presiden membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia Tahun 2023, di Sentul International Convention Centre (SICC), Sentul, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). (Foto: Humas Setkab/Oji)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi tak bosan mengingatkan jajarannya agar mewaspadai krisis ekonomi global yang sedang terjadi saat ini. Krisis yang menghantam perekonomian global menyebabkan 47 negara sudah menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF).

Bahkan, sejumlah negara lain masih mengantre mendapatkan bantuan lembaga keuangan multilateral itu.

“Guncangan ekonomi karena pandemi, karena perang, su­dah menyebabkan 47 negara menjadi pasien IMF. Kita ingat tahun 1997-1998 Indonesia sempat menjadi pasien IMF, karena ambruknya ekonomi dan politik kita,” kata Jokowi dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia di Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Jokowi juga menjelaskan, ekonomi Indonesia saat ini masih berada pada kondisi baik. Bahkan sangat baik dibanding negara maju, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2022 sebesar 5,2-5,3 persen (year on year/yoy).

Baca juga : Wamenaker Apresiasi Penanganan Kecelakaan Kerja Di PetroChina Jambi

Meski demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan semua pihak untuk berhati-hati. Menurutnya, 2023 masih menjadi tahun ujian bagi ekonomi Indonesia dan global.

“Hati-hati, harus kerja keras semuanya. Deteksi informasi di lapangan, jangan sampai ke­liru membuat kebijakan sekecil apapun,” ujar Jokowi, mengingatkan.

Jokowi meminta jajaran Ke­menterian dan Lembaga (K/L) non Kementerian serta Pemerintah Daerah memiliki frekuensi yang sama dalam meng­hadapi situasi ekonomi.

Setiap kebijakan yang dibuat, harus berbasiskan pada data dan fakta di lapangan.

Baca juga : Antisipasi Krisis Global, PP GMHI Dukung Perppu Cipta Kerja

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, sepertiga ekonomi dunia atau 43 persen negara akan mengalami resesi. Hal ini merujuk pada proyeksi terbaru IMF.

Wanita yang akrab disapa Ani itu menyampaikan, menurut instruksi Presiden Jokowi, Indo­nesia harus optimistis sekaligus waspada menghadapi tantangan ekonomi global tahun ini.

“Kita harus menjaga mo­mentum pemulihan,” ujar Ani dalam konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna terkait Anggaran Pendapatan dan Be­lanja Negara (APBN) di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/1).

Ani juga pernah membeber­kan, ada 3 negara di kawasan Asia Selatan yang telah menjadi pasien IMF. Yakni, Bangladesh, Sri Lanka dan Pakistan.

Baca juga : Lestari Ajak Publik Optimistis Hadapi Ketidakpastian Perekonomian Global

Menurut Ani, negara-negara itu terlilit masalah utang yang cukup berat, bukan tidak mung­kin masalah utang ini akan terus meluas.

“Bahkan kita melihat, negara Timur Tengah juga bisa tertular, salah satunya Mesir. Potensi Perluasan ini akan dihadapi negara-negara yang kini menjadi importir bahan bakar minyak,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.