Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan terus keliling mengecek pasokan dan harga sembako selama Ramadan ini. Kemarin, Zul meninjau bazar Ramadan di Kantor Kecamatan Kebayoran Baru dan Kalibata City, Jakarta Selatan. Hasilnya, harga beras dan cabe mulai turun. Sedangkan harga garam naik.
Bazar Ramadan ini digelar untuk masyarakat agar bisa mendapatkan sembako selama Puasa dan menjelang Lebaran dengan harga terjangkau. Di bazar ini, dijual sembako seperti beras, gula, tepung, dan minyak goreng. Tak cuma sembako, bazar juga menjual makanan, minuman, cemilan, hingga pakaian produk usaha kecil dan menengah (UKM).
Zul mengakui, menjelang Lebaran, harga pangan memang kerap kali naik. "Dengan bazar ini, mudah-mudahan kenaikan bisa ditahan nggak terlalu tinggi. Kasihan ibu-ibu itu begitu Lebaran harganya naik. Naik oke, tapi harus terkendali," kata Zul.
Baca juga : Kasus Polio Di Purwakarta Bertambah, Prof. Tjandra Sampaikan 4 Hal Ini
Di acara itu, Zul berkeliling ke booth-booth penjual dan berdialog dengan para pedagang. Ia menegaskan, menjelang Lebaran harga bapok terpantau stabil dan stok aman. Ia mencontohkan, harga cabe dan beras yang sempat naik, kini sudah mulai turun. "Harga cabe saat ini sudah turun," sebutnya.
Kata dia, harga cabe saat ini berkisar Rp 40 ribu-Rp 45 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga cabe sempat menyentuh Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan harga telur, ayam, bawang putih dan bawang merah disebut saat ini stabil.
Zul melanjutkan, untuk harga beras juga turun. Kata dia, jika masyarakat ingin mendapatkan beras yang murah, bisa membeli beras Perum Bulog Rp 9.450 per kilogram.
Baca juga : BPS: Harga Gabah Dan Beras Turun Karena Panen Raya Merata
"Harga beras sudah mulai agak turun sedikit walaupun masih agak tinggi, tetapi sudah stabil. Makanya masyarakat yang mau beli beras harga murah belilah beras Bulog Rp 9.450 satu karung 5 kg Rp 47.000," lanjutnya.
Sementara, untuk harga garam, Zul mengakui mengalami kenaikan sedikit. Namun, dia memandang, kenaikan itu wajar dan untuk keuntungan petani garam. Dia menerangkan, untuk garam konsumsi, tidak ada impor. Semua hasil produksi petani garam Indonesia.
"Jadi kalau garam dalam negeri naik, nggak apa-apa lah. Biar petani garam setahun sekali menikmati untung agak banyak," lanjutnya.
Baca juga : Paus Fransiskus: Saya Tidak Takut, Saya Masih Hidup
Untuk menekan kenaikan harga pangan, Zul telah rapat dengan Menteri Dalam Negeri dan sejumlah Pemerintah Daerah. Hasilnya, pemerintah akan membantu ongkos kirim barang kebutuhan pokok antara daerah.
Selain itu, cara untuk menekan harga pangan menjelang Lebaran adalah dengan mengadakan pasar murah. Jika harga masih tidak turun juga, Pemerintah akan memberikan subsidi selisih harga.
"Tadi pagi Mendagri rapat dengan Wali Kota, Bupati, Gubernur. Kalau harga naiknya nggak lebih dari 5 persen, itu biasanya ditanggung ongkosnya (biasa distribusi). Kalau lebih dari itu, kita bazar kaya gini atau ditanggung selisih harganya," ucapnya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya