Dark/Light Mode

Gandeng Empat Bank Sentral Negara Di Kawasan ASEAN

BI Genjot Sistem Bayar Cepat, Murah Dan Mudah

Rabu, 12 April 2023 06:45 WIB
(Foto: Antara)
(Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) menjalin kerja sama dengan Bank Sentral di empat negara untuk melakukan eksplorasi potensi konektivitas pembayaran berbasis fast payment di kawasan.

Bank Sentral di empat negara itu, yakni Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral Pilipi­nas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS) dan Bank of Thailand (BOT).

BI bersama empat Bank Sen­tral tersebut juga menggandeng Bank for International Settle­ments (BIS) untuk menjajaki potensi konektivitas pemba­yaran berbasis fast payment di kawasan melalui pelaksanaan Proyek Nexus.

Kerja sama ini sekaligus men­jadi kelanjutan dari Nota Kesepahaman (NK) Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Ka­wasan yang ditandatangani kelima Bank Sentral pada 14 November 2022.

Baca juga : Ada Kekhawatiran Air Galon Jadi Mahal Dan Langka

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keterlibatan BI dalam Proyek Nexus merupakan salah satu implementasi dari NKKerja Sama Konektivitas Pem­bayaran Kawasan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November 2022. Dan salah satu agenda prioritas jalur keuangan Keketuaan Indonesia pada ASEAN2023.

Tahapan Proyek Nexus ini akan menjadi langkah strategis, sekaligus upaya bersama untuk menjalin konektivitas sistem pembayaran yang lebih luas.

“BI berkomitmen mewujud­kan konektivitas sistem pemba­yaran yang lebih cepat, murah, mudah, transparan dan inklusif,” kata Perry dalam keterangan resminya, kemarin.

Untuk diketahui, Proyek Nexus pada tahap awal meru­pakan kajian yang dilakukan oleh BIS dalam mewujudkan skema multilateral. Skema un­tuk menghubungkan sistem pembayaran berbasis fast pay­ment di berbagai negara (Proyek Nexus Tahap I).

Baca juga : Kawasan Dekat Istana Super Padat Dan Kumuh

Selanjutnya, BIS bersama BNM, MAS dan Banca d’Italia melakukan kajian dan uji coba teknis konektivitas pembayaran berbasis fast payment (Proyek Nexus Tahap II).

Saat ini, BI bersama BIS, BNM, BSP, MAS dan BOT akan melakukan kajian dan pendala­man terkait potensi konektivitas pembayaran berbasis fast pay­ment, yang akan meliputi skema organisasi dan tata kelola, model bisnis dan adopsi komersial serta teknologi dan operasional (Proyek Nexus Tahap III).

“Tahap III direncanakan dilak­sanakan mulai April 2023 hingga Maret 2024,” ucap Perry.

Pada 29 Agustus 2022, BI bersama BOT telah menyepakati implementasi kerja sama pemba­yaran berbasis QR Code lintas negara (cross-border QR pay­ment linkage). Di saat bersamaan juga disepakati inisiasi kerja sama serupa antara Indonesia dan Singapura.

Baca juga : Gandeng Habsy Al-Ridho, Srikandi Ganjar Kalteng Belajar Habsy Dan Hadrah

Sementara dengan BNM, telah diluncurkan uji coba in­terkoneksi pembayaran antarne­gara menggunakan QR Code antara Indonesia dan Malaysia pada 27 Januari 2022.

Dengan Proyek Nexus ini, diharapkan ada konektivitas sistem pembayaran lintas batas berbasis fast payment sebagai infrastruktur sistem pemba­yaran. Tujuannya, untuk mem­fasilitasi pembayaran ritel yang dapat diakses setiap saat dapat diwujudkan.

Berbagai manfaat lain, akses sistem pembayaran lintas batas ini mampu menjangkau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), memfasilitasi remi­tansi, termasuk untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Memudahkan juga transaksi bagi para wisatawan,” pungkas Perry. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.