Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Di Hadapan IEA
Dirut PLN Paparkan Strategi Wujudkan Transisi Energi Di Indonesia
Kamis, 20 April 2023 16:23 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Dalam kesempatan kunjungan kerja di Prancis, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo melakukan diskusi secara intensif dengan International Energy Agency (IEA).
Diskusi digelar setelah kedua pihak menandatangani kesepakatan kerja sama untuk mematangkan skema Just Energy Transition Partnership Investment and Policy Plan (JETP IPP).
PLN bersama IEA memetakan langkah strategis ke depan agar dapat mengakselerasi proyek transisi energi di Indonesia dalam Focus Group Discussion (FGD) pada Selasa (18/4) di IEA Headquarters, 9 Rue de la Fédération, 75015 Paris, Prancis.
Pada kesempatan itu, Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam mempercepat pencapaian target Net Zero Emission (NZE), PLN telah melakukan banyak upaya untuk bisa mengurangi emisi karbon.
Baca juga : Menteri Hadi Tjahjanto Paparkan Peran Kementerian ATR Wujudkan Indonesia Emas
Seperti, mengurangi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sebelumnya telah direncanakan dalam RUPTL 2019-2028 sebesar 13,3 gigawatt (GW).
Dan membuat Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hijau di mana komposisi penambahan pembangkit berbasis energi baru terbarukan menjadi mayoritas (51,6 persen) dalam bauran energi.
Langkah-langkah ini dilakukan PLN untuk bisa mengurangi emisi dari sektor pembangkitan. PLN juga telah mengambil tindakan konkret untuk mendukung pencapaian JETP, dengan menyelaraskan penyusunan RUPTL saat ini dengan JETP.
"Oleh karena itu, PLN siap untuk berkolaborasi dengan investasi dan rencana kebijakan JETP IPP," ujar Darmawan.
Baca juga : Matangkan Skema JETP, PLN Gandeng IEA Jalankan Roadmap Transisi Energi
Darmawan menambahkan dalam upaya pengurangan emisi, PLN telah melakukan banyak langkah advance seperti menggantikan 1,1 GW PLTU dengan energi terbarukan dan 800 megawatt (MW) dengan gas alam.
PLN juga melakukan teknologi co-firing pada 36 PLTU yang akan terus bertambah menjadi 52 PLTU serta melakukan dedieselisasi PLTD sebanyak 1 GW.
"Kami juga sudah melakukan uji coba perdagangan karbon pertama di 26 pembangkit listrik PLN. Selain itu juga mengaktifkan konsumsi energi terbarukan melalui layanan energi hijau atau Renewable Energy Ceritificate (REC)," tambah Darmawan.
PLN dan IEA sepakat bahwa langkah Indonesia ini perlu dukungan semua pihak lewat kolaborasi investasi maupun pendanaan.
Baca juga : PLN Ajak Siemens Energy Kembangkan Teknologi Energi Bersih Di Tanah Air
Lewat FGD tersebut, PLN dan IEA mematangkan strategi bagaimana melaksanakan agenda besar tersebut lewat skema JETP IPP.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya