Dark/Light Mode

Kuartal I-2023, Penyaluran Kredit BTN Hampir Tembus Rp 300 T

Rabu, 26 April 2023 19:57 WIB
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu. (Foto: Ist)
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatat pada kuartal I-2023 berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan hampir mencapai Rp 300 triliun. Perolehan tersebut tumbuh 8,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 277,13 triliun.

Dengan begitu, laba bersih BTN turut terdongkrak atau tumbuh menjadi Rp 801 miliar. Sementara total aset bank spesialis kredit perumahan ini melonjak 9,25 persen menjadi Rp 401,50 triliun per Maret 2023 dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp 367,51 triliun.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada beberapa sektor industri di Indonesia, BTN pada kuartal I-2023 berhasil membukukan kinerja yang positif. “Kami optimis hingga akhir tahun 2023, perseroan mampu meningkatkan kinerja sesuai target yang telah ditetapkan,” ucap Nixon di Jakarta, Rabu (26/4).

Ia membeberkan, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I-2023. Adapun kredit perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Maret 2023 mencapai Rp 264,57 triliun. 

Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I-2023 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 148,65 triliun tumbuh 10,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 134,04 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,37 persen menjadi Rp 88,81 triliun pada kuartal I-2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 84,28 triliun.

Baca juga : Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Positif

“Kami memacu kredit dengan  sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kami terus membaik. NPL Gross di level 3,54 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 3,6 persen,” kata Nixon.

Selanjutnya dari sisi dana pihak ketiga (DPK) berhasil naik 10,01 persen atau mencapai Rp319,60 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp 166,80 triliun naik sebesar 30,05 persen.

Kinerja positif yang diraih BTN sambungnya, menandakan keberhasilan transformasi yang dilakukan manajemen seperti sentralisasi proses kredit dan digitalisasi yang memberikan dampak positif dalam bentuk akuisisi nasabah baru, perluasan akses pasar dan produktivitas karyawan.  

“Dengan transformasi yang dilakukan BTN dan dukungan Pemerintah bersama stakeholder terkait bisnis pembiayaan perumahaan, kami optimis mampu berperan aktif dalam mendukung program Pembangunan Satu Juta Rumah, serta memenuhi tugas utama menyediakan hunian terutama bagi MBR dan milenial,” jelasnya.

Menghadapi tantangan dinamika makro dan adaptasi terhadap digitalisasi bisnis tahun ini, Nixon memastikan, BTN telah menyusun empat fokus area strategi yang dijalankan pada 2023. Pertama, Rencana Bisnis Kredit yang akan mengoptimalkan porsi pada program perumahan nasional dengan target penyaluran KPR Subsidi sebesar 171.200 unit, mengembangkan produk dan skema KPR yang menyasar milenial, menargetkan penyaluran KPR Non Subsidi sebanyak 54.500 unit. Serta mengembangkan bisnis UMKM dengan mengoptimalkan porsi Bank BTN pada penyaluran KUR.

Baca juga : Mudik Normal, Pengusaha Ramal Perputaran Uang Di Daerah Bisa Tembus Rp 92,3 T

Fokus kedua, Rencana Bisnis Pendanaan dengan menargetkan akuisisi payroll nasabah lembaga untuk meningkatkan DPK ritel, mengembangkan bisnis wholesale banking sebagai sumber pertumbuhan CASA dan fee based income dan melakukan rekomposisi wholesale funding untuk menurunkan blended cost of fund.

Ketiga, Pengembangan Digital Banking dengan mengembangkan ekosistem perumahan berbasis digital seperti aplikasi BTN Properti, BTN Properti for Developer, Smart Residence, dan eMitra serta meningkatkan transaksi digital melalui launching BTN Mobile.

Dan fokus keempat adalah, Menjadi Enabler dengan melakukan sentralisasi proses back-end untuk meningkatkan efisiensi operasional (cash center, accounting and procurement) dan melanjutkan perbaikan proses perkreditan, terutama di segmen komersial dan UMKM.

“Digitalisasi yang semakin kuat juga menjadi isu strategis bagi Bank BTN dalam mencapai target bisnis di tahun 2023. Pasca pandemi, tren digitalisasi tetap tinggi dengan fokus area pada fleksibilitas, kecepatan dan keamanan,” tuturnya.

Kinerja BTN Syariah

Baca juga : Melesat 0,34 Persen, Rupiah Tembus Rp 14.829

Kinerja Unit Usaha Syariah (UUS) BTN (BTN Syariah) juga meraih kenaikan laba bersih menjadi Rp 105,15 miliar di kuartal I-2023. Jumlah ini melonjak 40 persen dari periode sama tahun lalu Rp 75,41 miliar.

Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada kuartal I-2023, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 15,52 persen menjadi Rp 32,63 triliun dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp 28,24 triliun. Sementara total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah sepanjang kuartal I-2023 mencapai Rp 35,63 triliun tumbuh 27,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,99 triliun. 

“Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 24,53 persen menjadi Rp 46,52 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 37,35 triliun,” tukas Nixon. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.