Dark/Light Mode

Tahun Politik, Kredit Bank DKI Meroket 24,68 Persen

Kamis, 27 April 2023 09:46 WIB
Pegawai ASN mengunakan kartu ATM  Bank DKI umtuk melakukan pembayaran non tunai.
Pegawai ASN mengunakan kartu ATM Bank DKI umtuk melakukan pembayaran non tunai.

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tahun politik, kinerja Bank DKI mengalami tren positif. Sampai kuartal I 2023, kredit Bank DKI meningkat 24,68% atau menjadi Rp 48,37 triliun pada Maret 2023, dari Rp 38,80 triliun pada periode sebelumnya. 

Kenaikan ini mendorong peningkatan aset 12,38% menjadi Rp 79,93 triliun pada Maret 2023, dari Rp 71,13 triliun pada Maret 2022. Sedangkan laba bersih naik 17,77% menjadi Rp 233,20 miliar pada Maret 2023 dibanding Rp 198,01 miliar di Maret 2022.

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan, peningkatan kinerja Bank DKI yang terus tumbuh positif selaras dengan strategi bisnis pada segmen yang stabil dan potensial, termasuk fokus transformasi kearah digitalisasi secara konsisten. 

”Melihat perkembangan kinerja yang positif pada kuartal I 2023, Bank DKI optimis dapat mencapai target akhir tahun, seiring tren pemulihan ekonomi nasional yang positif dengan target pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2023 diatas 5%,” ungkap Fidri dalam keterangannya Kamis (27/4).

Penyaluran kredit Bank DKI secara year on year (yoy) dibanding periode Q1 2022 meningkat di seluruh segmen. Mulai dari kredit ritel tumbuh sebesar 79,38% menjadi Rp 1,06 triliun pada Maret 2023 dari Rp 595,08 miliar di Q1 2022. Kredit mikro tumbuh sebesar 54,35% menjadi Rp 2,69 triliun pada Maret 2023 dari Rp 1,74 triliun di Q1 2022. Kredit konsumer tumbuh 14,16% menjadi Rp 20,54 triliun pada Maret 2023 dari Rp 17,99 triliun di Q1 2022. 

Baca juga : BI Tahan Repo Rate Di Level 5,75 Persen

Kredit dengan skala lebih besar juga tumbuh positif, seperti kredit menengah tumbuh sebesar 47,14% menjadi Rp 1,44 triliun pada Maret 2023 dari Rp 981,40 miliar di Maret 2022. Sedangkan kredit komersial tumbuh sebesar 16,51% menjadi Rp 16,23 triliun pada Maret 2023 dari Rp 13,93 triliun di Maret 2022. Kredit sindikasi tumbuh sebesar 80,07%, menjadi Rp 6,39 triliun pada Maret 2023 dari Rp 3,55 triliun di Maret 2022.

Lebih lanjut Fidri menjelaskan, dalam ekspansi kredit yang dilakukan, Bank DKI senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio non performing loan (NPL) sebesar 1,88% pada Maret 2023 dari sebelumnya 3,05% di Maret 2022. 

Selain itu, Bank DKI juga membentuk pencadangan secara konservatif dengan menjaga coverage ratio sebesar 225,95%, sebagai langkah mitigasi kolektibilitas debitur.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto merinci bahwa pertumbuhan laba bersih menjadi sebesar Rp 233,20 miliar, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga yang naik sebesar 17,17% menjadi Rp 1,31 triliun pada Maret 2023 dari Rp1 ,12 triliun di Maret 2022. 

Kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bunga yang berasal dari ekspansi kredit dan pembiayaan serta memaksimalkan aset produktif bank dalam berbagai instrumen keuangan, seperti surat berharga maupun penempatan pada Bank Indonesia atau Bank lain. 

Baca juga : Bank Mandiri Targetkan Pertumbuhan Kredit Tahun Ini Capai 12 Persen

Selain itu, kata Romy fee based income ikut meningkat sebesar 28,12% menjadi Rp 149,15 miliar pada Maret 2023 dari Rp 116,42 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.

Kinerja dana pihak ketiga (DPK) pun tumbuh 16,27% menjadi Rp 67,13 triliun pada Maret 2023 dari Rp 57,74 triliun di Maret 2022. Loan to deposit ratio (LDR) naik signifikan menjadi 72,06% pada Maret 2023 dari 66,29% pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Sedangkan untuk rasio lainnya tetap tumbuh positif dan terjaga dengan baik dibanding periode Q1 tahun 2022. ROE terjaga di 9,73% naik dari 8,52%, ROA menjadi 1,53% naik dari 1,48%, dan BOPO terjaga di 78,24% yang sama dengan periode tahun sebelumnya.

Kinerja Unit Usaha Syariah Bank DKI juga menunjukkan pertumbuhan yang memadai sampai dengan Maret 2023.  Penyaluran pembiayaan syariah tumbuh 12,56% menjadi sebesar Rp 7,15 triliun pada Maret 2023, dari Rp 6,35 triliun pada Maret 2022. Sedangkan penghimpunan DPK Syariah tumbuh 25,31% menjadi sebesar Rp 8,10 triliun pada Maret 2023, dari Rp 6,47 triliun di Maret 2022.

Gondol Penghargaan
 
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan, bahwa seiring dengan pertumbuhan bisnis Bank DKI juga turut meraih prestasi dengan raihan total 37 kategori pada 16  event penghargaan di awal tahun 2023.

Baca juga : Atalia Targetkan Imunisasi Polio di Jabar Capai 90 Persen

Sebagai bentuk peningkatan tata kelola produk, layanan serta proses bisnis berbasis digital, Bank DKI juga meluncurkan Command Center sebagai pusat monitoring seluruh layanan berbasis teknologi informasi. 

Command Center Bank DKI telah dilengkapi berbagai infrastruktur modern  terkini dan berbasis pada integrasi data. Dengan ini, Bank DKI mempertegas perhatian penting dalam pengembangan layanan berbasis digital, untuk mendorong positioning Bank DKI bukan hanya sekadar Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang berkontribusi pada lingkup regional DKI Jakarta, namun juga pada skala yang lebih luas secara nasional. 

Hal lainnya yang juga telah terimplementasi di awal tahun 2023 ini, antara lain pendirian Learning Center Bank DKI sebagai upaya mempersiapkan talenta dengan kompetensi terbaik dan digital mindset untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 serta Launching New Website Bank DKI yang semakin modern dan semakin informatif untuk mencirikan Bank DKI sebagai BPD terdepan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.