Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam upaya mencegah politisasi identitas pada Pemilu 2024. Pemilu nanti harus bersih dari narasi identitas yang digunakan untuk kepentingan politik praktis. Selain itu, juga wajib bersih dari politik uang.
“Tentunya, peserta pemilu tidak menjadikan tempat ibadah untuk berkampanye. Dan tidak ada lagi penggunaan atribut partai politik di tempat ibadah,” kata Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja saat sowan Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf di Gedung PBNU Jakarta, Selasa (28/2) malam.
Baca juga : Kasus Penganiayaan Anak Tak Terkait Politik Identitas
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula tiga anggota Bawaslu lainnya yakni Lolly Suhenty, Totok Hariyono, Herwyn JH Malonda, Sekretaris Jenderal Bawaslu Ichsan Fuady, dan Deputi Bidang Dukungan Teknis La Bayoni. Untuk itu, Bawaslu akan menjalin kerja sama dengan PBNU. Salah satunya dengan membuat gerakan-gerakan yang melibatkan warga dari tingkat terkecil seperti forum warga, pengurus ranting PBNU, kabupaten kota sampai provinsi, membantu menangkal politisasi identitas dan politik uang.
Selain itu, Bagja menegaskan, Pemilu adalah ajang kompetisi gagasan, program, dan visi misi partai. “Ini yang seharusnya ditawarkan partai politik,” ujarnya.
Baca juga : Belajar Di Indonesia, Berdaya Saing Dunia
Bawaslu dan PBNU juga membahas rencana pelibatan pegiat media sosial dan influencer dalam membangun narasi politik yang lebih santun dan etis.
Sementara Gus Yahya mengakui, politisasi identitas merupakan alat dari para aktor politik untuk menutupi kekurangannya. Padahal, dampaknya bisa dapat menimbulkan perpecahan. “Dengan kata lain politik identitas itu saya anggap penipuan,” tegasnya.
Baca juga : Cari SDM Laut Berkualitas, Kemenhub Gandeng INSA
Untuk itu, dia berharap Bawaslu membuat narasi yang kuat soal anti politisasi identitas. Selain itu, Gus Yahya menegaskan, PBNU siap bekerja sama untuk bikin pemilu damai tanpa politik identitas. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya