Dark/Light Mode

Kian Moncer Menuju Eco Airport

Keren, Ada 7 Kendaraan Listrik di Bandara Soekarno-Hatta

Minggu, 1 September 2019 13:41 WIB
Segway, salah satu moa transportasi berbasis listrik di Bandara Soekarno Hatta (Soetta). (Foto: Humas AP II)
Segway, salah satu moa transportasi berbasis listrik di Bandara Soekarno Hatta (Soetta). (Foto: Humas AP II)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengembangan kendaraan bermotor listrik (Electric Vehicle/EV) tengah gencar diserukan di Indonesia. Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden No. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan.

Jokowi kembali menegaskan dukungan pemerintah terhadap kendaraan listrik, saat memimpin konvoi kendaraan listrik yang juga diikuti sejumlah menteri kabinet di Jakarta, Sabtu (31/8).

Sejalan dengan itu, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II selaku operator 16 bandara di Indonesia, turut mendukung pengembangan kendaraan bermotor listrik.

Baca juga : Tekan Polusi Udara, 4 Menteri Ajak Masyarakat Pakai Kendaraan Listrik

Terkait hal ini, Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, semangat pengembangan kendaraan telah terasa di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Saat ini, di Bandara Soekarno-Hatta sudah dioperasikan beberapa jenis kendaraan bermotor listrik untuk mendukung pelayanan kepada penumpang serta operasional bandara. Kami berharap, semangat pengembangan kendaraan listrik yang sudah tumbuh di Soekarno-Hatta dapat menyebar ke kawasan pelayanan publik lainnya," ujar Awaluddin.

Di bandara terbesar di Indonesia itu, sejumlah kendaraan listrik sudah beroperasi.

Baca juga : Kondisi Mencekam, PLN Matikan Listrik Di Jayapura

Berikut daftar kendaraan listrik yang telah dioperasikan di Soekarno-Hatta:

  1. Skytrain Automated People Mover System (APMS) atau Skytrain atau kereta layang (Kalayang) ini, beroperasi perdana di Soekarno-Hatta pada 17 September 2017. Moda transportasi ini mempermudah perpindahan orang dari dan ke Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan Stasiun Kereta Bandara. Skytrain pertama di Indonesia ini merupakan moda transportasi yang disiapkan untuk beroperasi tanpa awak, dengan menggunakan sistem automated guideway transit. Saat ini, Skytrain beroperasi 20 jam setiap hari, mulai 04.33 hingga 00.30 di atas lintasan dual track sepanjang 3 km.
  2. Taksi Listrik. AP II bersama dengan Blue Bird pada 31 Mei 2019, mulai memperkenalkan layanan taksi listrik di Bandara Soekarno-Hatta. Taksi listrik yang dioperasikan oleh operator Blue Bird itu, berasal dari pabrikan ternama yakni Tesla asal Amerika Serikat dan BYD asal China. Total, terdapat 4 unit Tesla Model X 75D A/T dan 24 unit BYD e6 A/T, yang beroperasi di Soekarno-Hatta. Keberadaan taksi listrik ini mendukung Soekarno-Hatta dalam mewujudkan konsep eco airport.
  3. Boogie Car. AP II saat ini mengoperasikan sebanyak 62 boogie car bertenaga listrik, sebagai layanan transportasi di dalam terminal penumpang pesawat. Penumpang dapat menggunakan layanan ini secara gratis, untuk menuju boarding lounge di terminal.
  4. Bus Listrik. Pada event Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018, Angkasa Pura II mengoperasikan bus listrik berkapasitas 60 orang, yang diproduksi oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sebagai sarana transportasi antar terminal untuk kontingen atlet. Garuda Indonesia juga pernah mengoperasikan bus listrik buatan MAB ini, yang difungsikan sebagai antar jemput karyawan di sekitar bandara.
  5. Skuter Listrik. Angkasa Pura II bekerja sama dengan Grab pada Juni 2019 menghadirkan layanan skuter listrik GrabWheels sebagai alat transportasi personal di Terminal 3. Dengan adanya GrabWheels, Soekarno-Hatta menjadi salah satu bandara pertama di dunia yang menawarkan layanan e-skuter di terminal penumpang. Saat ini, ada 20 unit GrabWheels yang disiapkan di Terminal 3 Kedatangan, di mana 10 unit dapat digunakan langsung oleh penumpang, dan 10 unit sebagai pengganti. Terminal 3 sendiri adalah terminal penumpang pesawat terbesar di Indonesia, dengan kapasitas mencapai 25 juta penumpang dengan luas hingga 430.000 meter persegi dan panjang 2,4 kilometer, sehingga e-skuter merupakan solusi tepat untuk mengeksplor Terminal 3.
  6. Segway. Ini adalah alat transportasi personal yang digunakan oleh petugas pelayanan dan keamanan, di terminal penumpang di Soekarno-Hatta. Dengan menggunakan Segway yang berbasis listrik ini, maka setiap personel bandara mampu menjalankan tugas dengan baik, dan merespons kejadian secara cepat. Ke depannya, AP II mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik di sisi udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, di mana tentunya setelah melalui sejumlah perencanaan dengan berbagai stakeholder. Adapun kendaraan di airside yang memungkinkan untuk ditransformasikan menjadi kendaraan listrik, antara lain bus penumpang dari dan ke pesawat dan kendaraan penarik pesawat atau aircraft tractor.
  7. Baggage Towing Tractor. PT Gapura Angkasa di Soekarno-Hatta saat ini sudah mengoperasikan sebanyak 49 unit baggage towing tractor bertenaga listrik. Armada tersebut mendapat suplai listrik dari baterai. Baggage towing tractor adalah truk penarik kereta bagasi dari pesawat ke terminal penumpang, dan sebaliknya.

"AP II berkomitmen untuk terus mengembangkan kendaraan listrik di Soekarno-Hatta. Semoga, semakin banyak lagi jenis kendaraan yang berbasis listrik ke depannya," jelas Awaluddin.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat menjadi proyek percontohan yang tepat dalam mengembangkan dan mensosialisasikan kendaraan listrik.

Baca juga : Jonan Berharap Kendaraan Listrik Diproduksi Massal

 Sedikitnya 200.000 orang penumpang pesawat terbang dari bandara ini. Belum lagi jumlah pekerja yang mencapai sekitar 50.000 orang setiap harinya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.