Dark/Light Mode

Industri EPC Kerek Penggunaan Barang Dan Jasa Dalam Negeri

Jumat, 9 Juni 2023 17:41 WIB
Diskusi Peran Penting Jasa Rancang Bangun Industri (EPC) Untuk Mendukung Pembangunan Industri Nasional yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Jumat (9/6). (Foto: Ist)
Diskusi Peran Penting Jasa Rancang Bangun Industri (EPC) Untuk Mendukung Pembangunan Industri Nasional yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Jumat (9/6). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jasa Industri Engineering, Procurement, and Construction (EPC) atau Rancang Bangun dan Kerekayasaan diyakini mampu menjadi penggerak peningkatan penggunaan barang dan jasa dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia (GAPENRI) Dhira Nandana pada Diskusi bertajuk "Peran Penting Jasa Rancang Bangun Industri (EPC) Untuk Mendukung Pembangunan Industri Nasional" yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Jumat (9/6).

"Melalui kerja sama dengan pihak terkait termasuk Persatuan Insinyur Indonesia dan industri, kami yakin bahwa EPC dapat menjadi penggerak peningkatan penggunaan barang dan jasa dalam negeri," kata Dhira.

Baca juga : Demplot Inisiasi TEKAD, Tingkatkan Penghasilan Rumah Tangga Desa Rumahsoal

Dhira memaparkan, EPC atau jasa konstruksi terintegrasi adalah salah satu bentuk dari jasa yang dituangkan dalam kesepakatan kontrak pada beberapa sektor pekerjaan. Pelaksana kontrak bertanggungjawab untuk seluruh aktivitas pekerjaan sejak perancangan atau desain (engineering), pengadaan bahan dan peralatan (procurement), pelaksanaan konstruksi (construction), sampai dengan pengujian untuk siap dioperasikan atau diserahterimakan kepada pemilik.

Menurut Dhira, perlu kerja sama dari berbagai pihak agar EPC Indonesia semakin diberdayakan. Menurut Dhira, dari 112 anggota, sebagian besar telah berkontribusi dalam pembangunan proyek strategis nasional.

"Untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), harus mengajak teman-teman dari Indonesia, karena kalau tidak, tidak ada benefitnya untuk Indonesia," ujar Dhira.

Baca juga : KPK Endus Modus Penerimaan Uang Panas Pejabat Bea Cukai

Sementara itu, Ketua Komite Kerja Sama Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Raymod N Rasfuldi menyatakan, saat ini terdapat 80.000 insinyur yang terdaftar di PII. Jumlah tersebut dinilai masih kurang jika melihat aspirasi dari Kementerian Perindustrian untuk mendukung sektor EPC.

"Jumlahnya masih kurang, mungkin kemudian kita perlu 200.000 insinyur untuk bisa mendukung aspirasi pemerintah kita untuk bisa melaksanakannya, termasuk soal yang terkait TKDN," ujar Raymond.

Menurut Raymond, peran aktif insinyur untuk mendukung EPC dan jasa konstruksi terintegrasi mulai dari desain, perencanaan proyek dengan keahlian teknisnya, mengontrol kualitas, manajemen proyek, hingga memberikan inovasi dan solusi yang akhirnya bisa memberikan hasil untuk mencapai apa yang ditargetkan pemerintah adalah sangat penting.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.